Beijing (ANTARA News) - Tiga belas orang, termasuk enam wisatawan, tewas dan 175 lagi terluka akibat gempa berkekuatan 7,0 pada skala Richter mengguncang daerah terpencil di Sichuan, China barat daya, kata pemerintah propinsi dan media resmi pada Rabu.
Gempa tersebut melanda wilayah berjarak 200 kilometer barat laut kota Guangyuan pada Selasa, dengan kedalaman 10 kilometer, kata Peninjau Geologi AS. Tempat itu juga dekat dengan cagar alam Jiuzhaigou, yang menjadi tujuan wisata.
Secara terpisah, gempa juga terjadi di wilayah Xinjiang, China barat laut, dengan kekuatan 6,6 pada skala Richter pada Rabu, kata badan kegempaan China. Tidak ada laporan tentang korban gempa itu.
Pemerintah Sichuan mengatakan bahwa 100 wisatawan terjebak tanah longsor menyusul gempa itu. Enam wisatawan termasuk di antara yang tewas, kata Layanan Berita China.
Kantor berita Xinhua mengatakan bahwa secara keseluruhan, 13 orang tewas, mengutip pernyataan pemerintah propinsi. Sementara itu, sebanyak 31.500 wisatawan diungsikan dari daerah gempa.
Seorang pria Prancis dan seorang wanita Kanada menderita luka ringan, lapor Xinhua.
Sebuah area penerima tamu di sebuah hotel, runtuh, menyebabkan beberapa orang terperangkap. Namun 2.800 orang telah berhasil diungsikan dari gedung tersebut dengan selamat, kata petugas pemadam kebakaran Sichuan.
Badan kegempaan Sichuan mengatakan bahwa pusat gempa tersebut berada di prefektur Ngawa, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Tibet. Banyak di antara mereka merupakan penggembala nomaden.
Daerah itu diguncang oleh sejumlah gempa susulan pada Rabu.
Sejumlah gambar pada laman media sosial resmi pemerintah menunjukkan beberapa kerusakan di Jiuzhaigou, dengan bagian lantai gedung yang jatuh dari bangunan dan sejumlah orang berkumpul di luar bangunan.
Pemerintah Sichuan mengatakan pada salah satu sosial media resminya bahwa saat ini lebih dari 38.000 wisatawan mengunjungi Jiuzhaigou.
Sichuan sering dilanda gempa. Pada Mei 2008, gempa menewaskan hampir 70.000 orang.
(Uu.Aulia/KR-AMQ/A/B002)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017