Denpasar (ANTARA News) - Direktur Utama Perseroan Terbatas Pelabuhan Indonesia III, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, menyatakan keseriusan untuk memperluas Pelabuhan Benoa, Bali, guna menunjang sarana prasarana sektor pariwisata.
"Kami serius untuk membangun perluasan kawasan Pelabuhan Benoa guna menunjang sektor pariwisata yang terus maju ini, yakni dengan melakukan perluasan di sebelah utara pelabuhan," kata Ngurah Ashkara di sela rapat dengan Komisi VI DPR-RI di Kuta, Bali, Selasa.
Menurut dia, perluasan kawasan Pelabuhan Benoa di sebelah utara tersebut nantinya akan digunakan untuk dermaga kapal pesiar beserta fasilitas penujang lainnya. Termasuk juga terminal gas, yang salah satunya untuk memasuk ke PT Indonesia Pawer di Pesanggaran, Kota Denpasar.
"Untuk proyek perluasan tersebut dalam masterplan mencapai 144 hektare. Dari jumlah tersebut akan dibangun sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Yakni kawasan retail gas, air bersih, dermaga kapal pesiar (cruise), hotel dan lainnya," ujarnya.
Ngurah Ashkara lebih lanjut mengatakan pembangunan perluasan Pelabuhan Benoa itu memerlukan dana sebesar Rp1,7 triliun yang merupakan dana dari PT Pelindo.
"Kalau soal dana sudah disiapkan. Saat ini kami sedang lelang tender untuk megaproyek itu. Jadi sudah direncanakan pembangunannya di mulai September mendatang," ucapnya.
Ia mengatakan saat ini Pelindo sebagai operator tinggal menunggu izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan untuk menindaklanjuti proyek itu.
"Jadi kalau dari perencanaan pembangunan itu akan selesai sebelum kegiatan Konferensi IMF pada Oktober 2018. Target selesai itu mungkin tidak 100 persen. Tetapi pembangunan yang vital pasti sudah selesai pada tahun itu," ujar Ngurah Ashkara.
Di tanya kontribusi dari pembangunan perluasan Pelabuhan Benoa itu, kata Ngurah Ashkara, pihaknya akan memberi kontribusi kepada Pemerintah Kota Denpasar, tentu dilakukan dengan perjanjian sesuai dengan aturan.
"Keberadaan Pelindo nantinya pasti memberikan kontribusi melalui perjanjian yang tertuang dalam bentuk saham. Besar maksimal 10 persen," katanya.
Ia mengatakan hal itu sudah dibicarakan dengan Pemerintah Kota Denpasar bersama dengan anggota DPRD setempat. Namun demikian saat ini kami belum bisa juga membangun, sebab menunggu turunnya izin dari Kementerian Perhubungan. Sebab dalam pembangunan itu juga bersamaan dengan pengerukan pendalaman laut disekitar dermaga kapal pesiar.
"Kalau bicara kontribusi jelas ada ke Pemkot Denpasar, sebab keberadaan Pelindo Benoa ada di Denpasar. Sedangkan untuk provinsi tidak ada. Soal hitung-hitungan kontribusi sudah ada itu untuk Denpasar guna menambah PAD kota tersebut," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah mengatakan pihaknya mendukung perluasan kawasan Pelabuhan Benoa. Sebab dampaknya adalah untuk memajukan sektor lainnya, yakni sektor pariwisata itu sendiri.
"Kami mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa, karena nantinya akan mengdongrak PAD Kota Denpasar, serta memperluas potensi lainnya. Dan muaranya juga untuk kesejahtraan masyarakat Bali," katanya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017