Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita yang menjadi peserta lomba penyelenggara tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tingkat nasional 2017.
"PKK dan Dharma Wanita kalau kalah jangan kecewa karena tujuan utamanya adalah melayani masyarakat dengan baik, bukan mencari penghargaan. Pesan ini akan selalu saya tekankan kepada teman-teman," kata Tri Rismaharini saat memberikan pengarahan kepada para peserta lomba di Puskesmas Balongsari, Kecamatan Tandes Kota Surabaya, Selasa.
Risma berpesan kepada seluruh ibu-ibu PKK, Dharma Wanita dan Puskesmas agar tidak mengutamakan penghargaan dalam setiap perlombaan melainkan berusaha meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Menurut dia, dalam upaya mengatasi kanker serviks, sejak dua tahun lalu, Pemkot Surabaya sudah menganggarkan Rp10 miliar untuk melakukan imunisasi kepada seluruh perempuan yang sudah menikah dan anak-anak remaja perempuan agar tidak terkena kanker leher rahim.
"Mahal katanya tapi tidak apa yang penting dicegah terlebih dahulu, saya tidak ingin melihat warga Surabaya terserang penyakit ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokja IV PKK Pusat Rachmawati mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu di lapangan agar lebih objektif dalam menilai.
"Kami ingin banyak berdialog dengan pihak puskesmas untuk menanyakan sampai sejauh mana sosialisasi yang dilakukan terkait IVA test ini," ujar Rachmawati.
Dalam observasi penilaian kali ini, lanjut dia, indikator penilaian yang paling utama adalah cakupan perempuan subur yang mengikuti IVA test di Surabaya. "Semakin banyak presentasi perempuan subur yang mengikuti IVA test maka semakin tinggi nilai yang didapat," katanya.
Juri dari tingkat pusat sebelumnya sudah melakukan penilaian IVA test dari segi administrasi di Surabaya. "Hasilnya baik dan oleh karena itu kami pilih Surabaya sebagai nominator bersama lima kota lainnya seperti Tangerang, Banten, Jakarta Timur, Ambon dan Bitung," katanya.
Ia mengatakan pentingnya IVA test bagi perempuan usia muda karena akhir-akhir ini marak kasus kanker serviks di Indonesia. "Oleh karenanya dengan adanya IVA test, saya berharap penyakit kanker serviks yang menyerang wanita usia subur terus menurun dari tahun ke tahun," katanya.
Berdasarkan data l Dinkes Kota Surabaya penyuluhan kanker leher rahim di Surabaya terus digencarkan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2014 sebanyak 265 orang, tahun 2015 sebanyak 261 orang, tahun 2016 sebanyak 226 orang dan tahun 2017 (per Januari hingga bulan Maret) mencapai 192 orang.
(T.A052/A039)
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017