"Kami upayakan target itu tercapai," kata Dirut RPH Surabaya Teguh Prihandoko kepada Antara di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, dalam bursa sapi kurban tersebut, RPH membuat pilihan lima paket penjualan. Adapun lima paket tersebut meliputi paket A sebanyak 70 ekor sapi dengan harga per ekor sapi Rp14 juta, sehingga nilai total pendapatan mencapai Rp980 juta.
Untuk paket B sebanyak 70 ekor sapi dengan harga per ekor sapi Rp17,5 juta sehingga nilai total pendapatan Rp1,225 miliar. Paket C sebanyak 60 ekor sapi dengan harga per ekor sapi Rp21 juta, sehingga nilai total pendapatan Rp1,260 miliar.
Sedangkan untuk paket premium 1 sebanyak 20 ekor sapi dengan harga per ekor sapi Rp27 juta, sehingga nilai total pendapatan Rp540 juta. Terakhir paket premium 2 sebanyak 30 ekor sapi dengan harga per ekor sapi Rp32 juta, sehingga nilai total pendapatan Rp960 juta.
"Dari 250 ekor sapi yang kami sediakan itu, pendapatan RPH bisa mencapai Rp4,965 miliar," katanya.
Teguh mengatakan Bursa Sapi Kurban ini merupakan penjualan dan pemotongan sapi kurban serta penyediaan daging sapi kurban sesuai syariat Islam. Tujuan dari bursa ini adalah untuk menyediakan sapi kurban yang memenuhi syarat Islam dan tentunya telah mendapatkan pemeriksaan dari dokter hewan.
"Sentralisasi penjualan diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hewan kurban yang diharapkan," ujarnya.
Untuk model penjualan, lanjut dia, RPH melakukan penjualan sendiri dengan mengadakan pembelian hewan kurban di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di daerah Jatim.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017