Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan, umat Islam di Indonesia agar bersatu dan tidak saling curiga, karena kebersamaan ini bisa dikonversi menjadi kekuatan ekonomi.
"Kita sesama Islam seharusnya bersatu saling mencintai, karena kalau kita kompak, maka bisa dikonversi menjadi kekuatan politik yang besar," katanya ketika memberikan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Selasa.
Di hadapan ratusan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan organisasi masyarakat lainnya, Zulkifli mengatakan, bangsa Indonesia tidak ingin seperti yang terjadi di Timur Tengah dimana sesama Islam saling berperang.
Ia juga mencontohkan Belanda bisa lama menjajah Indonesia dengan waktu yang sangat lama, karena umat Islam pada saat itu mau diadu domba, sehingga sulit untuk bersatu.
Oleh karenanya, sejarah yang kelam pada masa lalu itu agar tidak terulang lagi, caranya umat Islam harus bersatu dan saling mencintai, katanya.
"Ini tugas kita semua, khususnya ormas Islam untuk bersatu dan saling menghargai. Jangan sampai masalah sepele, seperti jenggot dan celana cingkrang menjadi perselisihan di antara sesama Islam," ujar Zulkifli.
Dikatakan, bila umat Islam bersatu dan kompak, maka bangsa Indonesia yang mayoritas Islam akan disegani bangsa-bangsa lain.
Pada kesempatan itu Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan negara.
Sosialisasi empat pilar tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman serta mengingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, katanya.
Ia juga mengatakan suatu bangsa akan menjadi maju dan berkembang apabila bangsa tersebut menguasi tiga, yakni ilmu pengetahuan, saling percara dan mempunyai nilai luhur.
Ia juga berharap para ulama dapat membantu MPR dalam menyosialisasikan empat pilar kebangsaan, karena tidak mungkin untuk membangun nilai luhur hanya dilakukan oleh anggota MPR saja.
Dikatakan, Kemerdekaan Indonesia pada 72 tahun lalu merupakan jerih payah para ulama, sehingga menjadi negara yang berdaulat seperti saat ini.
Hadir dalam kegiatan ini Anggota DPR RI Muslim Ayub, Ketua Umum LDII Prof Dr Ir Abdullah Syam MSc, Ketua DPD Forum Pekerja Mandiri Tengku Hanansyah, SE.
(T.KR-IRM/H011)
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017