...rasionya bisa 1:2 atau 1:3, tapi ini belum tuntas (final) keputusannya

Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Persero Tbk berencana melakukan pemecahan nilai saham atau stock split agar harga sahamnya dapat dijangkau investor ritel.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, mengatakan perseroan saat ini sedang melakukan pengkajian mengenai rasio stock split dan waktu pelaksanaannya.

"Kami akan lakukan, cuman tidak bisa mengatakan kapannya, rasionya bisa 1:2 atau 1:3, tapi ini belum tuntas (final) keputusannya," ujar dia.

Menurut Sulaiman, tujuan memecah nilai saham agar lebih banyak lagi investor ritel memiliki saham emiten bersandi BMRI itu. Dengan begitu perdagangan saham BMRI akan lebih aktraktif di pasar modal.

"Ada investor ritel yang masih memegang saham kami saat IPO (penawaran umum perdana saham) sampai sekarang, sehingga adanya stock split lebih banyak lagi investor ritelnya," ujar dia.

Sesuai keterangan resmi Bank Mandiri yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, perseroan berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait stock split pada 21 Agustus 2017.

Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah itu resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 14 Juli 2003 dengan melepas 20 persen atau 4 miliar saham ke publik seharga Rp675 per saham.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa ini, saham BMRI berada di level Rp13.225 per saham, atau menguat 50 poin atau 0,38 persen dari penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp13.175 per saham.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017