Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi selama Mei 2007 masih rendah, mengikuti perkembangan April 2007 yang mengalami deflasi 0,16 persen. "Masih ada penurunan karena kabarnya pertanian itu musim panennya bergeser, sehingga inflasi Mei ini masih ada pengaruh panen, Komponen makanan mudah-mudahan masih ada pengaruh positifnya," kata Deputi Gubernur BI, Hartadi A. Sarwono, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan pihaknya belum dapat merumuskan kebijakan lebih jauh dari perkembangan tingkat inflasi dalam beberapa bulan ini. "Nanti kita lihat karena untuk melihat kebijakan terkait inflasi, harus detail. Kalau dari makanan kan bukan kewenangan BI, jadi nggak bisa kita apa-apakan," katanya. Dalam kesempatan itu, Hartadi juga memberikan koreksi bahwa pihaknya tidak pernah menargetkan BI Rate sebesar 8,5 persen. "Angka 8,5 persen bukan target BI Rate, sebetulnya itu rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan yang digunakan sebagai asumsi APBN," katanya. Dalam kebijakan moneter, jelas Hartadi, BI tidak pernah manargetkan suku bunga, yang ditargetkan adalah tingkat inflasinya. "Bisa saja BI rate di bawah 8,5 persen kalau perkembangan inflasinya baik. Kalau semua membaik, nilai tukar masih seperti sekarang, itu ada kemungkinan," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat laju inflasi bulanan pada Januari 2007 mencapai 1,04 persen, Februari 0,62 persen, Maret 0,24 persen, dan April deflasi 0,16 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2007