Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjamin seluruh biaya hidup keluarga korban pengeroyokan dalam kasus dugaan pencurian amplifier (pengeras suara) Mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Kebutuhan hidup keluarga korban akan dijamin, sampai istri korban mampu hidup mandiri," kata Dedi saat mengunjungi keluarga MA (30) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin.
MA merupakan pria yang dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh massa atas dugaan pencurian amplifier Mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Tapi akhirnya diketahui, MA hanya bermaksud memperbaiki amplifier tersebut, bukan mencuri.
Kejadian tersebut menjadikan Siti Zubaidah, istri korban harus berjuang sendirian mengurus anaknya yang baru berusia empat tahun. Ditambah, Zubaidah kini tengah mengandung anak kedua dengan usia kandungan 7 bulan.
Merasa iba atas kondisi itu, Dedi Mulyadi yang sejak di ujung gang kediaman korban di Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi disambut oleh ratusan warga, langsung memberikan solusi atas kesulitan yang dialaminya.
Ia menegaskan, seluruh biaya persalinan dan biaya hidup keluarga korban akan dijamin sampai istri korban mampu hidup mandiri.
"Saya turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa suami Ibu, soal biaya persalinan nanti kami bantu, biaya hidup sehari-hari pun kita bantu sampai Ibu bisa mandiri. Semoga bisa meringankan," kata Dedi di hadapan Zubaidah.
Mendapat bantuan dari pria yang sedang menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua sebagai bupati itu, Siti Zubaidah mengucapkan terima kasih.
Ia pun meminta doa agar selalu diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Ia juga berharap agar kasus ini cepat terselesaikan.
"Terima kasih pak bupati sudah datang, saya mohon doa untuk almarhum dan keluarga agar selalu diberi kesabaran. Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap," kata dia.
(T.KR-MAK/S023)
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017