Jakarta (ANTARA News) - Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPP Partai NasDem akan memberikan bantuan hukum kepada Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Victor B Laiskodat, yang telah dilaporkan ke polisi perihal isi pidato yang disampaikan di Kupang, NTT, beberapa waktu yang lalu.

"Kami tentunya akan berikan bantuan hukum (kepada Victor)," kata Ketua BAHU DPP Partai NasDem, Taufik Basari, di Kantor DPP Partai NasDem, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin.

Pria yang akrab disapa Tobas itu, menjelaskan, sudah mempelajari secara utuh pidato Laiskodat. Hasilnya, ada kesalahpahaman memahami isi pidato karena dari rekaman yang beredar telah diedit dan dipotong-potong.

"Kami dari BAHU NasDem sudah pelajari (isi pidato). Partai NasDem saat ini pun siap menerima pandangan, saran, bahkan kritik untuk bersama-sama dengan komponen lainnya," ucap dia.

Dia menyatakan, mereka siap memberikan rekaman pidato Laiskodat secara utuh kepada polisi. "Kalau perlu kita serahkan rekaman utuhnya ke penyidik. Mendengarkan versi yang utuh dan editan akan mendapatkan pemahaman yang berbeda," katanya.

Menurut dia, dari hasil editan video yang terputus-putus, maka tentunya akan mendapatkan pemahaman yang berbeda. Namun, jika didengarkan secara utuh maka pernyataan VBL semata-mata untuk menjaga keutuhan bangsa.

Berikut Poin-Poin Penting Pidato VBL di Kupang, NTT, menurut mereka:
- "Begini, jadi ada katong (kita) punya anak-anak sebangsa dan setanah air yang lagi keliru. mereka mau coba tidak berhasil di Suriah, tidak berhasil di Irak, mereka tokoh itu dorang (mereka) punya datang ke Indonesia."

- Mau seperti Suriah sana? Katong (kita) perang antara kita sesama, angkat tembak batembak ko? Mau? Maka pembangunan (jadi) tidak jalan.

- "Perang di Suriah sonde (tidak) cukup bawa ke lrak. Perang di Irak tidak cukup bawa ke Indonesia. Nanti kalau di Indonesia tidak cukup dorang (mereka) bawa ke mana? tapi kita su (sudah) ancur semua macam Suriah dan Irak."

- "Kita tidak mau di Indonesia seperti itu. Jangan pernah kita mau. Kita mau di Indonesia ini salat boleh. Orang Muslim datang ke orang Kristen punya rumah pinjam untuk sholat dia kasih. Mari ko (Anda) sholat. Saya Siapkan waktu. Siapkan ruang. Itu namanya toleransi antara anak bangsa."

- "Gak ada masalah selama orang menyembah Tuhan-nya, gak ada masalah. Yang masalah kalau lu (kamu) mempergunakan kekuasaan itu untuk menindas yang lain."

- "Negara ini berdiri bukan berdasarkan negara agama. Negara bangsa yang menghormati seluruh perbedaan baik dia punya keriting, dia hitam, dia putih."

- "Politik yang dipergunakan untuk kepentingan pragmatis dalam rangka memperoleh kekuasaan dengan cara-cara yang tidak etis, juga cenderung menjual nilai-nilai kebangsaan. NTT tidak cocok untuk itu."

- "Kita hormat dengan partai-partai yang duduk berdiri sama tinggi dalam semua keragaman itu. Kita cinta itu."

- "Itu menjadi catatan buat kita. Dan kita akan maju, kita akan lawan setiap orang yang ingin mengubah negara kesatuan dan Pancasila sebagai ideologi negara. Sekian dan terima kasih."

- "Kalau dia tanya sa saya saya bilang ha lu telpon lu punya ketua umum di sana suruh jangan tolak-tolak Perppu yang melarang untuk Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang melarang ormas-ormas yang intoleran yang mengajak orang untuk mendirikan atau pun membuat sebuah ideologi baru selain Pancasila."

Dalam menyikapi rekaman video pidato Laiskodat yang beredar di masyarakat, DPP Partai NasDem membentuk tim kajian melibatkan Dewan Pakar, pengurus harian DPP serta BAHU DPP Partai NasDem.

Hasilnya, kata Ketua Tim Kajian, Zulfan Lindan, telah terjadi kesalahpahaman terhadap pidato saudara Viktor karena ada pihak yang mengedit, menyambungkan, dan menyebarluaskan pidato itu.

Dalam potongan video yang beredar, politisi yang diduga dari Partai NasDem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.

Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut orang yang diduga sebagai Victor Laiskodat itu juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional, berada di belakang kelompok ekstremis agama tertentu, kelompok yang akan membentuk negara khilafah.

Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra dan PAN telah melaporkan Laiskodat ke Bareskrim Kepolisian Indonesia pada Jumat (4/8). Sementara PKS dan Demokrat juga melaporkan pernyataan itu ke Kepolisian Indonesia dan MKD DPR, Senin (7/8).

(Baca: DPP Partai Gerindra: Pernyataan Laiskodat soal khilafah tudingan kejam)

(Baca: Generasi Muda Demokrat laporkan Victor Laiskodat ke Bareskrim)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017