Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, memperoleh 97,62 persen suara dalam referendum yang memberinya masa jabatan kedua sebagai presiden, kata beberapa pejabat. Namun AS mengecam pemilihan itu, dengan Assad yang berusia 41 tahun merupakan calon tunggal, karena tidak menawarkan pilihan yang sebenarnya pada para pemilih. Assad adalah satu-satunya orang yang diperbolehkan mengajukan namanya menjelang referendum Minggu, yang diboikot oleh oposisi dan dianggap secara luas hanya sebagai formalitas. "Konsenus besar itu memperlihatkan kedewasaan politik Suriah serta kecemerlangan demokrasi dan sistem multi-partai kami," Mendagri Bassam Abdel Majeed mengatakan pada konferensi pers, untuk mengumumkan hasil tersebut. "Ada beberapa pengulangan suara tapi kami telah mempelarinya dengan meninjau kembali daftar suara," kata Majeed ketika menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan kerusakan-surat suara. Di Washington, Deplu AS meremehkan pemilihan itu, dengan mengatakan rakyat Suriah tidak diberi pilihan. "Sangat sulit untuk memberi kesan bahwa pemilihan seperti itu dapat berlangsung secara bebas, adil dan dapat dipercaya ketika anda hanya memiliki satu calon, dan calon itu mendapat sekitar 98 persen suara," kata jurubicara Deplu, Tom Casey, seperti dilaporkan Reuters. (*)
Copyright © ANTARA 2007