Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan gerakan "Reresik Bebarengan" atau kerja bakti membersihkan lingkungan bersama sebagai sarana menjaga kelestarian lingkungan terlebih Yogyakarta baru saja memperoleh kembali Adipura setelah gagal empat tahun berturut-turut.
"Rencananya, "Reresik Bebarengan" ini akan dilakukan secara rutin pada pekan kedua setiap bulannya di seluruh wilayah Kota Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela peluncuran gerakan di Ngampilan Yogyakarta, Ahad.
Menurut dia, pencanangan gerakan "Reresik Bebarengan" tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia sehingga warga bisa membersihkan lingkungan sekaligus menghias lingkungan tempat tinggalnya.
"Sebentar lagi juga akan memasuki musim hujan, sehingga masyarakat perlu melakukan langkah antisipasi agar lingkungan tempat tinggal mereka tidak tergenang. Misalnya membersihkan gorong-gorong dari sampah, memperbaiki saluran air dan langkah antisipasi lain," katanya.
Ia menyebut, masyarakat perkotaan mungkin akan merasa berat saat memulai kegiatan tersebut, namun jika sudah menjadi sebuah kebiasaan akan terasa ringan.
"Menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas satu orang, tetapi tugas semua warga Kota Yogyakarta. Harapannya, Adipura bisa terus dipertahankan," katanya.
Selain untuk menjaga kebersihkan lingkungan, lanjut Heroe, gerakan "Reresik Bebarengan" tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kebersamaan masyarakat dan melahirkan ide-ide baru di bidang sosial, ekonomi hingga budaya.
"Rasa kebersamaan atau gotong royong ini adalah kearifan lokal yang perlu terus dikembangkan. Kami ingin menjadikan kebersamaan atau semangat gotong royong ini menjadi dasar pembangunan di Kota Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta Zenni Lingga mengatakan, akan menggerakkan seluruh pemangku wilayah mulai dari camat, lurah, LPMK, RW dan RT untuk melaksanakan gerakan tersebut.
"Dukungan kegiatan ini bisa diperoleh dari dana stimulan yang sudah diberikan ke wilayah," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana berharap, gerakan tersebut bisa menumbuhkan kebiasaan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Mungkin saja suatu saat tidak diperlukan kerja bakti karena setiap individu di masyarakat sudah memiliki kesadaran dan kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan mereka," katanya.
Pewarta: Eka Arifa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017