Gelar di negeri Kiwi ini, menjadi gelar perdana bagi Ronald/Annisa yang tampil di kejuaraan terebut dengan tidak diunggulkan. Akhirnya mereka berdua bisa bisa membuktikan kualitasnya dengan menumbangkan duet Negeri Kanguru dengan skor 21-19, 21-14.
"Kami bersyukur bisa meraih gelar juara, apalagi kami baru berpasangan," kata Ronald dalam keterangan PP PBSI, Jakarta, Minggu.
Terkait dengan strategi yang mereka mainkan, pasangan tersebut mengatakan mereka hanya main menyerang sejak game pertama walau mengaku sempat kehilangan fokus.
"Waktu pertengahan game pertama kami agak hilang fokusnya, namun akhirnya kami bisa membalikkan keadaan dan menang. Di gim kedua, kami sudah lebih konsentrasi dan bisa fokus terus hingga bisa mengontrol permainan," tutur Ronald.
Sementara itu, Annisa mengungkapkan bahwa kunci kemenangan mereka adalah terus mewaspadai lawan yang dua-duanya pemain kidal, selain komunikasi Ronald/Annisa yang lancar menjadi kekuatan mereka di lapangan.
"Kami sudah mengantisipasi arah pengembalian shuttlecock dari lawan karena tipe permainan mereka sama dengan kami yaitu permainan menyerang. Pokoknya kami terus berusaha menurunkan bola," ujar Annisa.
Indonesia sendiri hanya mendapatkan satu gelar karena hanya mampu meloloskan satu wakil ke putaran final, sedangkan empat wakil terhenti di semifinal. Mereka adalah pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, duet tunggal putri Hanna Ramadini dan Fitriani, serta pasangan ganda putra Kenas Adi Haryanto/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017