Dalam pernyataan yang diterima di Surabaya, Minggu, konferensi yang baru pertama kali digelar ini menggabungkan dua acara sekaligus yakni acara Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah dan International Conference Of Applied Science And Technology For Infrastructure Engineering (ICASIE).
Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) ITS 10 November, Machsus, menjelaskan, salah satu tujuan konferensi dengan tema "Material For Infrastructure Engineering" ini adalah untuk membangun dan mempererat jejaring di antara akademisi dan praktisi pada bidang rekayasa sipil nasional dan internasional.
Selain itu, kegiatan ICASIE cukup spesial bagi departemennya karena merupakan konferensi internasional perdana pasca restrukturisasi Program Studi Diploma ITS disatukan dalam satu fakultas.
"Ini berarti bahwa jika program vokasi diberi ruang dan kesempatan, maka bisa dipastikan akan mengalami kemajuan yang akseleratif," kata Wakil Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS itu.
Dirinya menambahkan, penyelenggaraan ICASIE ini didasari banyaknya problem terkait rekayasa infrastruktur sipil di Indonesia. Untuk itu, melalui konferensi internasional ini diharapkan mampu memberi solusi terhadap problem infrastruktur di Indonesia.
"Kami berharap melalui acara ini banyak muncul gagasan, dan inovasi baru sehingga keberlanjutan ICASIE ini perlu dijaga," ujar Machsus.
Wakil Rektor IV ITS 10 November, Prof Ketut Buda Artana, menyambut baik agenda konferensi internasional Vokasi ITS ini. Menurut dia agenda ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITS dalam memberikan kontribusi nasional maupun internasional terhadap penyelesaian masalah infrastruktur sipil.
"Ini penting untuk mencapai tahapan pengembangan ITS PTNBH dimana sejak 2016 ditargetkan sebagai universitas riset, pada 2025 ditargetkan sebagai universitas riset dan inovasi, dan pada 2035 ditargetkan sebagai universitas kewiraswastaan," kata Artana.
Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) ITS 10 November, Machsus, menjelaskan, salah satu tujuan konferensi dengan tema "Material For Infrastructure Engineering" ini adalah untuk membangun dan mempererat jejaring di antara akademisi dan praktisi pada bidang rekayasa sipil nasional dan internasional.
Selain itu, kegiatan ICASIE cukup spesial bagi departemennya karena merupakan konferensi internasional perdana pasca restrukturisasi Program Studi Diploma ITS disatukan dalam satu fakultas.
"Ini berarti bahwa jika program vokasi diberi ruang dan kesempatan, maka bisa dipastikan akan mengalami kemajuan yang akseleratif," kata Wakil Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS itu.
Dirinya menambahkan, penyelenggaraan ICASIE ini didasari banyaknya problem terkait rekayasa infrastruktur sipil di Indonesia. Untuk itu, melalui konferensi internasional ini diharapkan mampu memberi solusi terhadap problem infrastruktur di Indonesia.
"Kami berharap melalui acara ini banyak muncul gagasan, dan inovasi baru sehingga keberlanjutan ICASIE ini perlu dijaga," ujar Machsus.
Wakil Rektor IV ITS 10 November, Prof Ketut Buda Artana, menyambut baik agenda konferensi internasional Vokasi ITS ini. Menurut dia agenda ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITS dalam memberikan kontribusi nasional maupun internasional terhadap penyelesaian masalah infrastruktur sipil.
"Ini penting untuk mencapai tahapan pengembangan ITS PTNBH dimana sejak 2016 ditargetkan sebagai universitas riset, pada 2025 ditargetkan sebagai universitas riset dan inovasi, dan pada 2035 ditargetkan sebagai universitas kewiraswastaan," kata Artana.
Pewarta: Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017