Anak-anak remaja dari Darul Quran mengikuti programme ini terdiri dari kelompok umur mulai Junior Programme 10-15 tahun, dan joint Teenager 15-17 tahun dan kelompok usia di atas 18 tahun, kata konsultan dari St.Clares Oxford College Harmein Ferdinal Pribadi kepada Antara, Sabtu.
Harmein mengatakan progam summer school diadakan di kota pelajar ini menarik perhatian orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya, namun bagi para hafiz Quran adalah hal yang baru.
"Hal ini sesuai dengan keinginan Ustad Mansyur agar kalangan masyarakat Inggris juga bisa mengetahui bahwa anak-anak hafiz Al Quran juga bisa menulurkan ke pelajar lainnya," ujar Harmein.
Program summer school untuk para hafiz Quran dari Darul Quran ini akan berlanjut dan mereka akan bisa melanjutkan pendidilanlebih tinggi untuk program Pathways Foundation University agar mudah masuk universitas terbaik di Inggris.
Menurut Harmein, banyak pelajar Indonesia mengikuti program Summer School di Oxford seperti join Summer for Junior di St. Clares Oxford College programme selama tiga minggu untuk usia 10 sampai 15 tahun, dan Teenager for English Summer usia 15 sampai 17 tahun.
Selain belajar Bahasa Inggris, para siswa Indonesia ini juga mengikuti program lain seperti Visual Art programme dan media informasi, tapi umumnya untuk Junior English Summer adalah meningkatkan ilmu dan kemampuan Bahasa Inggris serta memberikan pengalaman dan ketrampilan dalam berbagai ilmu pengetahuan umum dan belajar sambil bermain, serta aktivitas lain.
Teenager English Summer memberikan pengalaman dan pengetahuan serta meningkatkan Bahasa Inggris serta mendapat arahan bagaimana mengadapi ujian masuk perguruan tinggi di Inggris.
Para hafiz Quran yang tengah mengikuti program summer school diantaranya Qumii Rahmatal Qulub yang berusia 12 tahun, sedangkan Programme Teenager English for Summer berlangsung dari 30 Juli hingga 19 Agustus diikuti Wirda remaja putri usia 16 tahun yang merupakan anak Yusuf Mansyur.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017