Moskow (ANTARA News) - Petugas penyelamat mengangkat ke permukaan seluruh 142 orang yang terjebak di satu tambang berlian yang kebanjiran di Kutub Utara Rusia, kata Kementerian Keadaan Darurat Rusia pada Jumat (4/8).
Pada Jumat pagi, tambang bawah tanah Mir milik produsen berlian kenamaan di Rusia, Alrosa, yang berada di dekat Kota Kecil Mirny di Republik Sakha, kebanjiran 300.000 meter kubik air dari tambang kosong yang berdekatan, kata Kementerian tersebut.
Mulanya dilaporkan bahwa ada 151 orang di tambang itu saat kecelakaan terjadi, tapi belakangan Alrosa mengatakan hanya 142 orang dalam giliran kerja yang turun, sementara sembilan orang lagi tetap berada di permukaan.
Kementerian tersebut, Alrosa dan pemerintah lokal mengatakan dalam pernyataan terpisah --sebagaimana diberitakan Xinhua, Sabtu pagi-- mereka telah berupaya bersama-sama guna melakukan operasi pertolongan.
Mereka mengatakan beberapa tim, termasuk penyelam, dokter dan ahli bedah serta Kepala Alrosa, Sergei Ivanov, Pemimpin Sakha, Yegor Borisov dan Menteri Keadaan Darurat Puchkov terbang ke Mirny.
Lebih dari 100 orang dan lebih dari 10 unit perlengkapan terlibat dalam operasi di tambang tersebut, kata Kementerian Keadaan Darurat di dalam satu pernyataan. Ia menambahkan, sebanyak 30 petugas pertolongan tambang dan penyelam bawah tanah dengan perlengkapan disiapkan untuk diterbangkan ke Mirny dari Kota Novokuznetsk di Siberia Barat.
Tambang bawah tanah Mir, milik Alrosa, dengan kedalaman lebih dari satu kilometer, dioperasikan pada Agustus 2009.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017