Gol semata wayang ke gawang PSCS Cilacap tersebut diciptakan oleh Arif Allama pada menit ke-10 melalui sundulan kepala.
Dua tim kesebelasan yang berambisi meraih tiket 16 besar Liga 2 itu, sejak awal pertandingan babak pertama dimulai langsung saling memberikan tekanan.
Akan tetapi, melalui serangan balik cepat, pemain sayap Persibat Batang, Hafidin yang lolos dari sergapan pemain lawan langsung memberikan umpan lambung pada Arif Allama yang diceploskan ke gawang PSCS Cilacap melalui sundulan kepala.
Tertinggal 1-0, PSCS Cilacap terus menekan lini pertahanan Persibat yang dijaga oleh Kapten Arif Budiono Bagas Probo Prakoso, dan Supriono tidak mampu menjebol gawang tim berjuluk "Alas Roban".
Hingga memasuki babak pertama usai, pertandingan yang dipimpin wasit Fajar Imanuel Ginting asal Medan, kedudukan 1-0.
Memasuki babak kedua, PSCS berusaha mengurung pertahanan Persibat Batang sehingga tim anak asuh Daniel Roekito harus berjibaku mengamankan dari kebobolan.
Kendati demikian, Persibat yang bermain di kandang sendiri berusaha lolos dari tekanan pemain PSCS dengan bermain disiplin dan terarah.
Bahkan dengan strategi bermain disiplin dan melalui pola serangan balik, Persibat tiga kali mendapatkan peluang terciptanya gol ke gawang PSCS Cilacap yang dijaga oleh Ega Risky Pramana.
Demikian pula, menjelang babak kedua berakhir, PSCS Cilacap berusaha menyamakan kedudukan skor dengan menekan lini pertahanan Persibat dan sedikit bermain kasar.
Akan tetapi, hingga memasuki babak kedua berakhir, kedudukab skor tetap 1-0, untuk kemenangan Persibat Batang.
Pelatih Persibat Daniel Roekito mengatakan cukup puas dengan hasil yang dicapai oleh anak asuhnya.
"Kami cukup puas karena mental anak asuhnya sangat baik sehingga mampu meraih poin penuh melawan PSCS," katanya.
Pelatih PSCS Cilacap, Barnowo mengaku dirinya kecewa dengan hasil yang dicapai pada pertandingan melawan Persibat karena wasit yang tidak fair.
"Pemain tuan rumah maupun PSCS bermain sangat baik. Hanya saja kepemimpinan wasit yang tidak fair bahkan seperti wasit tarkam," katanya.
(U.KR-KTD/S027)
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
