Moskow (ANTARA News) - Pemerintah Federasi Rusia sangat mendukung pembangunan infrastuktur dari pemerintah Indonesia karena dapat melancarkan arus barang dan investasi dari luar negeri, termasuk dari Rusia, dalam peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.
Deputi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Oleg Ruanzantsev, dalam Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Moskow, Jumat, menyatakan keyakinannya Indonesia akan menjadi negara yang terkemuka dalam pembangunan infrastruktur.
Rusia, katanya, juga memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan investasi di Indonesia pada berbagai bidang seperti infrastruktur, sektor energi, dan perdagangan serta industri.
"Mempererat kerja sama menjadi kata kuncinya," kata Ruanzantsev, saat tampil dalam sesi bersama Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, M Wahid Supriyadi, Ketua Kadin DKI Jakarta,Eddy Kuntadi, dan Direktur ASEAN Center MGIMO University Rusia, Prof Dr Victor Sumsky.
Dalam sesi yang dipandu Ketua Dewan Bisnis Rusia Indonesia, Mikhail Kuritsyn, Ruanzantsev menegaskan pemerintahnya siap membantu kebutuhan Indonesia dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur.
Sementara itu Lukita antara lain menyampaikan soal percepatan pembentukan Indonesia-Russia Preferential Trade Agreement (PTA) atau Perjanjian Perdagangan Produk Tertentu dan Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasia (FTA) agar dapat mendorong perdagangan yang seimbang dengan Rusia dan negara-negara di kawasan Eurasia.
Perdagangan antara Indonesia dan Rusia tahun lalu mencapai 2,11 miliar dolar Amerika Serikat, di mana Indonesia mengantongi surplus sebesar 411 juta dolar AS. Nilai perdagangan itu meningkat bila dibandingkan dengan nilai pada 2015 sebesar 1,9 miliar dolar AS.
Ekspor nonmigas Indonesia ke Rusia tumbuh sebesar 8,5 persen dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Pada periode Januari-Mei 2017, total perdagangan Indonesia-Rusia juga meningkat sebesar 54,43 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan nilai perdagangan sebesar 1,12 miliar dolar AS.
Indonesia surplus 77,45 juta dolar AS dengan nilai ekspor sebesar 599,97 juta dan nilai impor sebesar 522,52 juta dolar AS. Produk ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain kelapa sawit dan turunannya, kopi, karet, minyak kelapa, dan coklat.
Dalam forum bisnis itu juga ditandatangani nota kesepahaman kerja sama antara Kadin Jakarta dan Kadin Moskow, serta sejumlah kerja sama perusahaan swasta kedua negara.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017