Tangerang (ANTARA News) - Pasien deman berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Banten, terus bertambah dalam sepekan terakhir, bahkan beberapa pasien terpaksa dirawat di lorong karena keterbatasan ruang di rumah sakit itu. Dari pantauan ANTARA di RSUD Tangerang, Selasa, seluruh tempat tidur di ruang Paviliun Seruni sudah penuh dihuni oleh pasien DBD sehingga beberapa lainnya dirawat di lorong beralaskan kasus. Pasien DBD yang dirawat di rumah sakit ini sekarang mencapai 62 orang. Khusus di Paviliun Seruni sebanyak 45 pasien harus mengalami perawatan medis secara intensif dan mereka kebanyakan mendapatkan infus darah serta makanan bagi anak-anak. Para pasien balita, mayoritas mendapatkan pendamping orang tua atau keluarga mereka selama 24 jam agar dapat memudahkan untuk pelayanan dan bantuan perawatan. Untuk membantu perawatan, maka pihak RSUD menambah tenaga medis yang semula hanya enam orang ditambah menjadi delapan perawat agar pelayanan menjadi lebih baik. Sementara itu, Kepala Instalasi Catatan Medis dan Pelaporan RSUD Tangerang, Tety Mustika mengatakan saat ini jumlah pasien DBD terus bertambah secara drastis yang datang dari berbagai daerah di wilayah ini termasuk dari kawasan pantai utara (pantura) Tangerang. Namun begitu pihaknya akan melakukan antisipasi terhadap bertambahnya pasien secara drastis dengan menyediakan ruang aula di lantai dua RSUD terbesar di daerah ini. Dalam catatan pihak RSUD Tangerang sejak Januari 2007 hingga saat ini tercatat sebanyak 1.741 pasien dan yang meninggal dunia sebanyak 15 orang dari beragam usia. Sedangkan pasien terbanyak meninggal pada Pebruari 2007 lalu yakni lima orang dari 408 pasien yang mendapatkan perawatan. Kendati bulan April sebagai puncak perkembangbiakan nyamuk aydes agepty, yang dianggap sebagai hewan penular penyakit DBD tapi pasien yang dirawat sebanyak 302 orang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007