"Setelah mengetahui uji rudal ini, kami memutuskan untuk menetapkan zona larangan terbang yang lebih luas agar bisa terbang lebih jauh dari wilayah Korea Utara," ungkap Air France dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Mereka menggambarkan langkah itu sebagai tindak pencegahan.
Maskapai itu menambahkan, informasi pada tahap ini menunjukkan bahwa rudal jatuh ke laut yang berada lebih dari 100 kilometer dari lintasan penerbangan pesawat AF293.
Pesawat yang ditumpangi 323 orang di dalamnya itu terbang pada 28 Juli dari Bandara Haneda Tokyo ke Bandara Charles de Gaulle Paris dan rudal tersebut jatuh ke laut beberapa menit setelah pesawat itu melintasi area tersebut.
Juru bicara mengatakan bahwa penerbangan yang bersangkutan melintas tanpa insiden.
Namun, perusahaan mengatakan pihaknya akan memperpanjang zona larangan terbang mereka sebagai tindak pencegahan.
"Bekerja sama dengan otoritas, Air France secara terus-menerus menganalisis potenis zona terbang yang berbahaya dan menyesuaikan rencana penerbangan mereka sedemikian rupa," kata maskapai tersebut menekankan, sebagaimana dilaporkan AFP. (kn)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017