Moskow (ANTARA News) - Moskow, ibu kota Rusia, pekan ini "diserbu" ratusan warga negara Indonesia dari berbagai kalangan.
Mereka seperti menteri dan jajarannya, duta besar beserta staf, kepala daerah, pengusaha besar termasuk industri kreatif hingga usaha kecil menengah, akademisi, mahasiswa hingga pelajar, berada di ibu kota negara dari sebuah negeri seluas 17,125 kilometer persegi (nyaris 10 kali lebih luas dari Indonesia yang seluas 1,905 juta kilometer persegi).
Ratusan relawan dari warga negeri Beruang Merah itu pun rela menyumbangkan tenaga dan waktunya untuk terlibat dalam Festival Indonesia kedua yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia di Hermitage Garden pada 4-6 Agustus 2017.
Menyatukan Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah "Indonesia Incorporated" untuk saling bahu membahu dalam bekerja sama membawa nama harum bangsa di luar negeri, sangat terasa melalui pergelaran Festival Indonesia di negara terluas di dunia itu.
Festival tahunan ini merupakan yang kedua kali setelah Festival Indonesia pertama di tempat serupa pada 20-21 Agustus 2016 bertema "Visit Wonderful Indonesia - Bali and beyond".
Festival kali ini bertema "Visit Wonderful Indonesia - Enjoy Its Diversity" (Nikmati Keberagamannya) mulai dibuka untuk publik pada Jumat siang waktu setempat atau Jumat sore waktu Jakarta (waktu Jakarta lebih cepat empat jam dari waktu Moskow).
Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarusia M Wahid Supriyadi menyatakan tidak menyangka dengan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam menyukseskan festival yang mempromosikan berbagai produk barang dan jasa serta pariwisata dan gelaran seni budaya termasuk peragaan busana Tanah Air di mancanegara ini.
Ia menggambarkan contoh kalau hanya dibiayai oleh pemerintah tentu saja tidak akan terlaksana karena keterbatasan anggaran, tetapi dengan berbagai sponsor dari BUMN dan pengusaha swasta serta donatur termasuk partisipasi kepala daerah, festival ini bisa terlaksana.
"Saya memberikan undangan kepada pihak-pihak yang memang benar-benar mau berpartisipasi dan membiayai sendiri. Saya tak punya uang, saya hanya memberikan tempat untuk kita bersama-sama mempromosikan seluruh potensi bangsa di Rusia ini," katanya.
Pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang bersedia berpartisipasi semula berjumlah puluhan tetapi pemerintah pusat membatasi dengan mengizinkan untuk lima gubernur dan delapan bupati/wali kota hadir di Moskow.
Wahid menargetkan sebanyak sekitar 100 ribu pengunjung warga Rusia dalam festival kali ini, meningkat dari festival tahun lalu sebanyak sekitar 68 ribu pengunjung.
Dubes menegaskan festival ini sebagai ajang promosi negara di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Festival tersebut kembali diadakan menyusul berhasilnya festival tahun lalu.
Festival didahului dengan penyelenggaraan Forum Bisnis Sawit Indonesia-Rusia pada Kamis (3/8), Forum Bisnis dan Investasi dengan menghadirkan sekitar 300 pengusaha pada Jumat pagi. Setelah itu, rangkaian acara festival akan dilanjutkan dengan acara pembukaan resmi di Taman Hermitage.
Festival Indonesia 2017 berfokus pada potensi daerah-daerah di Indonesia di bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan, terutama untuk para pelaku UKM dengan menyajikan berbagai kegiatan, seperti pameran komoditas ekspor Indonesia, potensi pariwisata Indonesia, serta pagelaran seni dan budaya pada tiap harinya dari pukul 12.00 hingga 21.00 waktu setempat.
KBRI Moskow menyediakan 41 stan untuk peserta pameran. Selain stan pemerintah daerah, juga terdapat sekitar 30 stan pengusaha individual yang bergerak di bidang produk barang dan jasa serta industri kreatif.
Volume perdagangan Indonesia dan Rusia mengalami peningkatan sebesar 33,5 persen pada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Rusia naik menjadi 2,6 miliar dolar AS (meningkat 49 persen dari tahun sebelumnya).
Kini saatnya Festival Indonesia 2017 di Moskow tak hanya mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Rusia tetapi juga makin meningkatkan perdagangan dan kerja sama antara kedua negara.
Dubes mengajak para kepala daerah mempromosikan seluruh potensi daerahnya untuk mengembangkan berbagai kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Rusia.
Perekonomian Rusia sangat terbuka dan menjalin kerja sama berbagai bidang dengan banyak negara termasuk Indonesia. Tak perlu khawatir dengan Rusia yang pada masa lalu berhaluan komunis selama masih bernama Uni Soviet.
Dubes Wahid juga menambahkan bahwa Partai Komunis Rusia dalam pemilu parlemen 2016 hanya meraih 13 persen sedangkan pemenangnya adalah Partai Rusia Bersatu (partainya Presiden Rusia Vladimir Putin) mengantongi sekitar 54 persen dari jumlah 450 kursi di Senat Duma.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan bahwa daerahnya mempromosikan busana seperti batik dan busana muslim serta industri kreatif. Itu memang kekuatan potensi Jawa Barat, katanya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan Festival Indonesia ini merupakan momentu yang sangat tepat, sekaligus memperpanjang nota kesepahaman
(MoU) kerja sama kota kembar (sister city) antara Jakarta dan Rusia.
Djarot dan Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin menandatangani perpanjangan MoU itu pada Kamis (3/8). Periode kerja sama kota kembar sebelumnya berlaku sejak 2006 dan berakhir akhir tahun lalu, untuk diperpanjang saat ini.
Ia mengatakan sistem tata kota yang ada di Moskow dapat ditiru dan diimplementasikan di Jakarta seperti soal transportasi publik.
Kalau jalan raya plus minus sama dengan Jakarta yang macet tetapi transportasi publik subway sangat efisien dan terintegrasi sehingga sangat dinikmati masyarakatnya, kata Djarot.
Transportasi publik bawah tanah (subway) itu pula yang sedang dibangun dan akan dikembangkan di Jakarta.
Djarot juga menyampaikan bahwa Moskow ingin mengembangkan kerja sama di bidang olahraga. Moskow membutuhkan pelatih bulu tangkis dari Indonesia sedangkan kita butuh pelatih senam, gulat, voli, renang, dan sepak bola.
Kehadiran Djarot beserta istri juga untuk menghadiri Festival Indonesia. Jakarta menampilkan berbagai produk kerajinan yang dikelola oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) DKI Jakarta.
Sukses Festival Indonesia 2017 di Moskow.
Oleh Budi Setiawanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017