Banjarnegara, Jawa Tengah (ANTARA News) - Rangkaian acara inti Festival Budaya Dieng atau Dieng Culture Festival (DCF) 2017 akan berlangsung pada 4-6 Agustus 2017 dengan sebagian besar daftar kegiatan penting akan dilangsungkan di kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Banyak sekali acaranya sampai ibarat ada festival dalam festival," kata Ketua Panitia DCF 2017 Alif Fauzi di Dieng Kulon, Banjarnegara, Kamis.
Tanpa mengesampingkan acara-acara yang tak ia sebutkan, Alif mengimbau Anda sekalian yang hendak menjadi bagian dari DCF 2017 agar tidak melewatkan beberapa agenda berikut:
Seorang wisatawan mengabadikan persiapan pementasan Jazz Atas Awan yang akan berlangsung di kawasan Candi Arjuna. (ANTARA News/Anom Prihantoro)
Jazz Atas Awan
Sajian musik jazz di panggung berlatarkan area Candi Arjuna menjadi salah satu yang tak bisa dilewatkan, mengingat tak banyak pentas yang dimainkan di Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dilangsungkan pada Jumat (4/8) malam, Jazz Atas Awan menawarkan sensasi menikmati musik jazz di alam terbuka dengan suhu 4-5 derajat Celcius bahkan dapat mencapai nol Celcius menilik pada Aempatustus suhu di Dataran Tinggi Dieng tergolong sangat dingin sampai dapat membekukan air menjadi es.
Bagi penonton yang memiliki tiket khusus dapat menikmati performa jazz sambil ditemani alat penghangat anglo sembari membakar jagung ataupun kentang yang telah disediakan.
Siapa penampilnya? Alif mengaku pihaknya sengaja tidak mempublikasinya untuk memberi kejutan kepada para pengunjung.
Wisata Matahari Terbit
Selepas menikmati jazz semalam suntuk, sisakan stamina Anda untuk menjejakkan kaki di beberapa puncak di Dataran Tinggi Dieng, seperti Sikunir, Pangonan dan Sekuter untuk menyambut matahari terbit pada Sabtu (5/8) dini hari hingga pagi.
Tentu sayang melewatkan beberapa hari namun tak merasakan sensasi dan pengalaman khas menyambut aram dari puncak-puncak Dieng.
Festival Caping Gunung
Pada Sabtu (4/8) siang, panitia DCF 2017 mengagendakan Festival Caping Gunung yang menawarkan pengalaman tersendiri bagi pengunjung yang memiliki tiket khusus.
Caping sendiri merupakan jenis topi khas terbuat dari anyaman bambu yang biasa dipakai para petani tradisional di bayak tempat di Nusantara. Penggunaan penutup kepala spesifik itu biasa digunakan untuk menghindarkan kepala penggunanya dari sengatan terik matahari.
Dari Festival Caping Gunung itu pengunjung bertiket khusus akan mendapatkan satu buah caping dan kuas. Sementara panitia akan menyediakan cat warna-warni untuk dipakai pengunjung mewarnai caping tersebut. Motif pewarnaan akan dinilai panitia dan mendapatkan penghargaan khusus.
Cukur Rambut Anak Gembel
Selanjutnya pada Minggu (6/8), akan menjadi kegiatan pemuncak DCF 2017 yaitu Pencukuran Rambut Anak Gembel. Anak berambut gembel adalah mereka yang memiliki rambut kusut bawaan lahir secara alami dan menjadi unsur khas masyarakat Dieng.
Dalam prosesi pencukuran itu para pesertanya harus mengalami berbagai tahapan sesuai tradisi seperti Kirab Anak Gembel dilanjutkan Jamasan dan diakhiri dengan pemotongan rambut mereka. Kegiatan ini menarik minat masyarakat termasuk awak media dari berbagai tempat.
Selain keempat acara tersebut, Alif mengatakan DCF 2017 diiringi kegiatan lainnya yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat seperti keliling kawasan wisata Dieng (terdapat Candi Arjuna, Kawah Sikidang dan Telaga Warna), Akustik Atas Awan, Kirab Budaya, Parade Kesenian, Minum Purwaceng Bersama-sama, Ekspo UKM, Wayang Ruwat dan lainnya.
(baca juga: Jelang Dieng Culture Festival 2017, penginapan penuh)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017