Jakarta (ANTARA News) - Para wasit asing dari Australia dan Kyrgystan yang didatangkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan siap memimpin jalannya laga GoJek Traveloka Liga 1 pekan ke-18.
Salah satu wasit asing tersebut, Shaun Robert Evans asal Australia yang bekerja di Liga Australia A-League, menyatakan mereka akan memperlihatkan standar terbaik dalam bertugas.
"Saya datang kesini untuk membantu dan memantapkan standar tertinggi seperti yang kami lakukan di A-League di sepak bola Indonesia. Kami pasti akan melakukan yang terbaik dan menjadi contoh yang baik bagi liga teratas di Indonesia," ujar Shaun, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Kamis.
Dia melanjutkan, dirinya dan rekan sudah memantau persepakbolaan Indonesia dari berita dan video pertandingan terkini. Shaun pun menyadari keadaannya tidak akan sama dengan yang biasa mereka hadapi di negaranya.
"Kami sadar bagaimana tensi dan tekanan yang diberikan kepada wasit sedikit berbeda dari A-League, tetapi kami akan selalu konsentrasi dan bekerja keras dalam membuat keputusan di pertandingan," tutur Shaun.
Salah satu hal yang menjadi perhatian para wasit asing tersebut adalah suasana pertandingan yang bisa saja kacau ketika ada hal-hal tidak diinginkan terjadi di lapangan.
Oleh karena itu, keenam wasit tersebut akan berusaha membuat kebijakan-kebijakan yang adil, berusaha menenangkan situasi laga sembari memastikan permainan tetap berjalan menarik.
"Kami akan melakukan pendekatan berupa sikap tubuh dan isyarat tangan yang tegas dan menggunakan sikap yang mudah dipahami semua pemain sepakbola di seluruh dunia. Intinya gunakan banyak bahasa tubuh untuk mengekspresikan sikap sebagai pengadil. Kami juga belajar beberapa dasar di bahasa Indonesia seperti ya atau tidak," kata Shaun.
Dia pun berharap apa yang mereka lakukan nantinya bsia menjadi contoh bagi wasit-wasit lain di Indonesia.
"Kami akan berbagi ilmu yang berbeda berdasarkan pengalaman kami. Kami juga sangat senang bisa mendengarkan masukan dan saran tentang sepak bola Indonesia," tutur dia.
Seperti dikabarkan sebelumnya, PSSI mendatangkan tiga wasit Australia dan tiga wasit Kyrgyzstan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas GoJek Traveloka Liga 1. Keenam wasit itu akan bertugas pada periode pertama penugasan wasit asing, dari tiga periode yang direncanakan, dengan masa tugas hingga tanggal 15 Agustus 2017.
"PSSI berinisiatif untuk mendatangkan wasit asing. Australia dan Kyrgyzstan menjadi dua negara awal yang dipilih oleh PSSI untuk mengirimkan wasitnya agar bisa bekerja memimpin pertandingan di kompetisi Indonesia yang sedang berjalan saat ini. Para wasit tersebut memiliki lisensi wasit dari FIFA," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
Ratu melanjutkan, rencananya akan ada tiga periode penugasan wasit asing dan di setiap periode PSSI akan mempekerjakan wasit dari negara berbeda.
"Pada periode pertama, mereka diperkirakan datang 2 Agustus 2017 dan bertugas sampai 15 Agustus 2017. Selanjutnya di periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017. Setiap periodenya kami menggunakan wasit dari negara yang berbeda," kata dia.
Adapun para wasit asing yang didatangkan pada periode pertama itu adalah sebagai berikut.
Dari Australia, pertama, Shaun Robert Evans (wasit tengah) yang sudah menjadi wasit FIFA sejak tahun 2016, wasit Liga Australia A-League sejak 2012. Kedua, George Lakrindis (asisten Wasit), yang sudah menjadi asisten wasit FIFA sejak tahun 2015 dan asisten wasit di A-League dari tahun 2010. Ketiga, asisten wasit Wilson Brown yang menjadi asisten wasit di A-League sejak 2015.
Dari Kyrgyzstan, pertama, wasit tengah Shekerbekov Rysbek yang sudah menjadi wasit FIFA sejak tahun 2012 dan Liga Kyrgyzstan Top-League sejak tahun 2010. Kedua, asisten wasit Skopintsev Artem yang menjadi asisten wasit FIFA sejak tahun 2009 dan Top League sejak 2003. Terakhir, asisten wasit Salybaev Eldiiar yang sudah menjadi asisten wasit FIFA sejak tahun 2015 dan asisten wasit di Top League sejak 2010.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017