Jakarta, 3 Agustus 2017 (Antara Insight) - BNI Syariah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Budaya & Pariwisata Nusa Tenggara Barat dalam kegiatan Business Gathering Halal Tourism Lombok, dalam rangka pengembangan sektor wisata halal di Nusa Tenggara Barat.
“Alhamdulillah BNI Syariah dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat bersinergi untuk mendukung perkembangan sektor wisata halal, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi akselerasi pertumbuhan UMKM dan perekonomian daerah dari sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat. Selain itu BNI syariah berharap dapat mempermudah akses masyarakat untuk menikmati wisata halal melalui iB Hasanah Card yaitu kartu pembiayaan yang dapat dimanfaatkan sebagai kartu travelling," ujar Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.
Berdasarkan data Mastercard-Crescent Rating, Indonesia masuk dalam peringkat ketiga sebagai negara tujuan wisata muslim berdasarkan data yang didapat dari Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017. Selain itu, berdasarkan data Association of the Indonesia Tours & Travel Agencies (ASITA) potensi jumlah wisatawan halal tourism sebanyak 15 juta wisatawan dengan jumlah transaksi sekitar Rp223 triliun.
Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memberikan potensi ekonomi yang cukup besar terhadap perkembangan bisnis wisata halal. Kekayaan alam, budaya, serta kearifan lokal masyarakat Indonesia dapat menjadi modal yang diharapkan dapat menarik wisatawan muslim baik lokal maupun mancanegara.
Salah satu provinsi yang memiliki potensi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat. Dalam ajang World’s Best Halal Tourism Award 2016, Nusa Tenggara Barat juga telah memenangkan 3 kategori yaitu World’s Best Halal Honeymoon Destination 2016, World’s Best Halal Beach Resort, World's Best Halal Travel Website dan menjadi salah satu tujuan wisata halal dunia. Sampai dengan akhir tahun 2017, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat diprediksi mencapai 3.5 juta wisatawan. Dalam kurun waktu 2015-2016 wisatawan muslim yang berkunjung ke lombok telah meningkat sebanyak 50% dari 1 juta menjadi 1.5 juta jiwa.
Dengan melihat potensi tersebut, diperlukan adanya sinergi antara Pemerintah Daerah, pelaku industri pariwisata serta lembaga keuangan untuk memaksimalkan pengembangan sektor pariwisata halal daerah. Tingginya minat masyarakat terhadap kebutuhan akan wisata halal, BNI Syariah akan melaksanakan program wisata halal bertema Hasanah Tourism.
Program Hasanah Tourism ini sejalan dengan tujuan BNI syariah untuk menjadi mitra Hasanah (Hasanah Banking Partner) dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat termasuk dalam hal berwisata dengan fasilitas yang serba halal. Dalam kesempatan yang sama, kepedulian BNI Syariah terhadap pengembangan potensi ekonomi dan industri pariwisata halal Nusa Tenggara Barat diwujudkan dalam bentuk nyata melalui penandatangan nota kesepemahaman dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melalui nota kesepemahaman tersebut, BNI Syariah berkomitmen untuk dapat memberikan layanan peningkatan akses modal melalui skema pembiayaan serta melakukan edukasi perbankan syariah kepada pelaku usaha ekonomi kreatif kecil dan menengah dibawah binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, BNI Syariah menyediakan produk perbankan syariah lainnya yang dapat mendukung sektor wisata Nusa Tenggara Barat.
“Semoga dengan adanya kerjasama ini dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam berwisata dan kami berharap kedepannya dapat terus menjalin kerjasama yang baik dengan BNI Syariah sehingga percepatan ekonomi daerah dan sektor wisata halal Nusa Tenggara Barat dapat terus ditingkatkan dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi NTB," ujar H.Lalu Moh. Faozal, S.Sos,M.Si.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M.Sc,Ph.D.; Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; Kepala Dinas Budaya & Pariwisata NTB, H.Lalu Moh. Faozal, S.Sos,M.Si; Ketua MUI NTB, Prof. H. Saiful Muslim, MM.; Ketua LPPOM MUI, Hj. Rauhun, SE; dan Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaedi.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017