Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menyerahkan hasil kajian awal proyek revitalisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya pekan depan.
Kepala BPPT Unggul Priyanto ditemui usai penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan di Jakarta, Kamis, mengatakan kajian awal itu bukan prastudi kelayakan (pra-feasibility study/pra-FS), melainkan gambaran umum rencana proyek.
"Pra-FS itu sebenarnya baru selesai Desember mendatang. Tapi, paling tidak, minggu depan kita usahakan secara ringkas sudah bisa diambil kesimpulan," kata Unggul.
Kesimpulan ini menyangkut opsi jalur kereta menggunakan jalur yang sudah ada atau membangun jalur baru.
Unggul mengaku mempertimbangkan faktor biaya, teknologi dan perencanaan ideal pengembangan di masa mendatang. "Misal, kalau mau bangun (jalur) yang baru, biayanya lebih mahal tapi bisa dipertimbangkan untuk masa depan," katanya.
Pembangunan jalur baru akan sangat potensial dikembangkan lantaran jalur kereta diperkirakan semakin padat masa mendatang sehingga tidak terganggu oleh kereta lain.
"Kalau menggunakan (jalur) yang ada sekarang, itu dipertimbangkan solusinya agar kecepatan bisa ditempuh rata-rata 160 km/jam. Karena terlalu banyak stasiun kecil juga bisa mengganggu walaupun tidak berhenti," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan BPPT akan menyerahkan kajian awal proyek kereta Jakarta-Surabaya pekan depan.
"Pak Kepala BPPT janji minggu depan selesai soal kajian kereta Jakarta-Surabaya," kata Luhut, kemarin.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017