... pengendara motor terutama juga demikian, dua hari lalu saya hampir tertabrak motor di trotoar lagi lari. Saya sepakat harus ditindak tegas. Saya sepakat harus ada efek jeranya...Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mendukung bulan Tertib Trotoar yang dicanangkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepanjang Agustus 2017.
"Kita dukung bulan Tertib Trotoar, saya kemarin bicara dengan kepala Dinas UMKM agar kerja sama selain ditertibkan PKL di trotoar untuk pejalan kaki pedestrian," kata dia, di Jakarta Pusat, Kamis.
Dan para dunia usaha bisa mencari solusi untum PKL yang sekarang menjalankan usahanya di trotoar. Dicarikan tempat mereka dan mereka rata-rata mau direlokasi, katanya.
Bukan hal sulit mendapatkan trotoar di Jakarta yang "dikuasai" pedagang kaki lima, lintasan sepeda motor, tambal ban, warung, hingga parkir kendaraan. Pejalan kaki justru menjadi orang asing yang harus pandai-pandai menyesuaikan diri di trotoar kalau tidak ingin celaka.
Tiap kali razia dan penertiban usai dilaksanakan, tiap kali itu juga mereka kembali menduduki dan menguasai trotoar yang aslinya untuk pejalan kaki.
"Nach untuk pengendara motor terutama juga demikian, dua hari lalu saya hampir tertabrak motor di trotoar lagi lari. Saya sepakat harus ditindak tegas. Saya sepakat harus ada efek jeranya kalau sudah berulang kali. Karena itu sangat membahayakan," kata Sandiaga.
Semua sama punya haknya di masyarakat, di mana-mana yang paling memiliki hak itu adalah pejalan kaki setelah itu pesepeda dan baru pengendara motor lalu pengendara mobil, katanya.
"Boleh saja ada rambu, tapi kembali ke disiplin kita karena itu sangat jelas kok karena itu bukan tempatnya. Kemarin saya ingat itu ada motor yang udah di atas trotoar ngelawan arah lagi," kata Sandiaga.
Ada beberapa pengendara motor yang ingin memotong waktu dengan menggunakan trotoar. Kalau memang untuk mengejar waktu, disarankan untuk berangkat lebih awal supaya tidak membahayakan, katanya.
"Jadi saya mengimbau dan berpesan pada para pelanggar peraturan itu untuk berhenti. Dan untuk itu harus ada penanganan harus ada efek jeranya," kata Sandiaga.
"Nach untuk pengendara motor terutama juga demikian, dua hari lalu saya hampir tertabrak motor di trotoar lagi lari. Saya sepakat harus ditindak tegas. Saya sepakat harus ada efek jeranya kalau sudah berulang kali. Karena itu sangat membahayakan," kata Sandiaga.
Semua sama punya haknya di masyarakat, di mana-mana yang paling memiliki hak itu adalah pejalan kaki setelah itu pesepeda dan baru pengendara motor lalu pengendara mobil, katanya.
"Boleh saja ada rambu, tapi kembali ke disiplin kita karena itu sangat jelas kok karena itu bukan tempatnya. Kemarin saya ingat itu ada motor yang udah di atas trotoar ngelawan arah lagi," kata Sandiaga.
Ada beberapa pengendara motor yang ingin memotong waktu dengan menggunakan trotoar. Kalau memang untuk mengejar waktu, disarankan untuk berangkat lebih awal supaya tidak membahayakan, katanya.
"Jadi saya mengimbau dan berpesan pada para pelanggar peraturan itu untuk berhenti. Dan untuk itu harus ada penanganan harus ada efek jeranya," kata Sandiaga.
(Baca: Sandiaga setuju trotoar Jakarta ditertibkan)
(Baca juga: Hari pertama "Bulan Tertib Trotoar", 240 kendaraan diderek, ditilang)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017