Jakarta (ANTARA News) - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADIK) dan Obligasi Perusahaan II/2003 sebesar Rp200 miliar yang jatuh tempo Juni 2008 serta Obligasi III/2004 sebesar Rp173 miliar yang jatuh tempo Juli 2007 menjadi "idA-" dari "idBBB+". Peringkat yang sama juga ditetapkan untuk Obligasi ADIK IV yang direncanakan sebesar Rp300 miliar, sedangkan peringkat "idA-(sy)" ditetapkan untuk Obligasi Syariah Mudharabah senilai Rp100 miliar, kata analis Pefindo Andi Setiawan, dalam sebuah pernyataannya di Jakarta, Selasa. "Outlook dari peringkat-peringkat tersebut adalah stabil. Peringkat-peringkat tersebut mencerminkan perbaikan yang signifikan pada industri konstruksi, posisi pasar perusahaan yang senakin kuat, serta tingkat keuntungan yang relatif stabil," jelasnya. Akan tetapi, kata dia, kenaikan peringkat lebih jauh masih dibatasi oleh "leverage" keuangan perusahaan yang agresif dan proteksi arus kas yang di bawah rata-rata. Menurutnya, Adhi Karya merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia yang memiliki 10 divisi, dimana 8 bergerak di bidang konstruksi, 1 menangani bisnis ECP dan 1 divisi menangani bisnis luar negeri. Adhi Karya menjadi perusahaan publik pada Maret 2004 dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada Maret 2007, komposisi pemegang saham perseroan terdiri dari Pemerintah Indonesia 51 persen, masyarakat 45 persen dan manajemen 3,2 persen. Untuk Obligasi III/2004 senilai Rp173 miliar yang akan jatuh tempo, perseroan dapat membayar obligasi tersebut dengan menggunakan dana internal dan dana hasil obligasi, dimana perseroan akan menerbitkan Obligasi IV senilai total Rp400 miliar dalam waktu dekat, kata analis Pefindo. Posisi kas perseroan per 31 Maret 2007 berjumlah Rp114,5 miliar dengan EBITDA pada kuartal pertama 2007 mencapai Rp36,8 miliar. Di samping itu, masih ada fasilitas kredit yang belum terpakai perseroan dari beberapa bank mencapai Rp300 miliar per Maret 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007