Pontianak (ANTARA News) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Momon Rusmono mengingatkan para pihak terkait tentang rencana ekspor beras dan jagung dari Kalimantan Barat.
"Kalimantan Barat merupakan daerah yang potensial. Selain Kalbar, ada lima provinsi lain yang letak geografisnya berada di perbatasan yang dikembangkan untuk upaya ekspor pangan seperti Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur," katanya saat berada di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan, ekspor tersebut merupakan upaya pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan (LPBE-WP). Kementan sendiri akan mengoptimalkan daerah-daerah yang menjadi lumbung pangan.
Di Kalbar, Kementan RI akan mulai mengembangkan LPBE-WP di enam lokasi prioritas, yaitu Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Landak, Sintang dan Kapuas Hulu.
Oleh karena itu, Kementan akan berupaya dengan berbagai strategi agar ekspor segera terwujud dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan.
Program yang akan dilakukan terdiri atas peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman melalui perbaikan/pembangunan jaringan irigasi, pemanfaatan varietas unggul, peningkatan penggunaan pupuk organik, pengendalian hama terpadu dan peningkatan intensitas penyuluhan pertanian.
"Selanjutnya, pembukaan lahan baru, peningkatan kualitas hasil produksi, pengurangan kehilangan hasil panen, dan peningkatan kapasitas petani dan penguatan kelembagaan ekonomi petani," ujarnya.
Ia optimistis, dua sampai tiga tahun kedepan target LPBE-WP dapat dicapai dengan melakukan beberapa langkah kongkret seperti mengidentifikasi kebutuhan pangan dari negara tetangga.
(T.T011/T013)
Pewarta: Teguh Imam W
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017