Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul segera dibangun sebuah panti karya untuk menampung dan membantu para korban gempa yang mengalami cacat fisik, khususnya cacat fisik permanen.
"Saat ini baru dalam tahap `design building` serta pendataan untuk isi panti itu, dan dibangun di atas tanah `Sultan Ground` (tanah milik keraton Yogyakarta) seluas tiga hektare," katanya kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa.
Kata dia, pembangunan panti karya itu direncanakan selesai pada 2007, dengan pembiayaan menggunakan dana anggaran 2007 dari pemerintah pusat sekitar Rp32 miliar yang diambilkan dari dana bantuan rekonstruksi sektor non perumahan.
"Saat ini sedang dalam persiapan teknis yang dilakukan tim dari Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta bersama dengan lembaga rehabilitasi penyandang cacat, Yakkum Yogyakarta," katanya.
Menurut Sultan, apabila semua persiapan teknis itu selesai, pembangunan panti akan segera dimulai.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Badan Informasi Daerah (BID) Provinsi DIY Alex Samsuri mengatakan penyandang cacat korban gempa di DIY sekitar 2.000 orang, dan yang membutuhkan perhatian serta penanganan serius sebanyak 831 orang.
Dari 831 orang tersebut, 11 orang di antaranya penyandang cacat yang mengalami lumpuh total. "Mereka hanya tiduran di tempat tidur atau tidak bisa beraktivitas," katanya.
Kata Alex Samsuri, pembangunan panti karya tersebut dimaksudkan untuk memberi terapi dan pelatihan bagi penyandang cacat agar tetap bersemangat menjalani hidup.
Di samping itu, juga untuk meringankan beban keluarga mereka karena selama ini mereka tidak bisa beraktivitas mencari nafkah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007