Banjir bandang telah mengganggu perjalanan udara, merendam rel kereta api dan membanjiri lahan pertanian di wilayah penghasil beras Isaan, yang memengaruhi lebih dari satu juta warga Thailand.
Sebanyak 23 orang meninggal dunia sejak 5 Juli, kata dinas bencana dalam laporan harian sebagaimana dikutip AFP. Semua korban terseret banjir dan tenggelam, katanya.
Kepala Junta Prayut Chan-O-Cha terbang ke provinsi yang mengalami dampak terparah Sakon Nakhon pada Rabu untuk meninjau waduk yang retak akibat guyuran hujan, yang memicu bencana banjir.
"Badai Sonca menyebabkan banjir di lebih dari 35 provinsi," katanya kepada penduduk, mengacu kepada badai tropis yang baru-baru ini bertiup dari Laut Tiongkok Selatan.
"Rakyat Thailand perlu memahami bahwa daerah ini rawan banjir karena kita menghadapi pemanasan global," imbuh kepala junta itu, yang bergabung dengan kapal penyelamat untuk memberikan peralatan bertahan hidup kepada keluarga yang terperangkap.
Sebanyak 10 provinsi masih berjuang melawan banjir saat hujan terus mengguyur dataran tinggi wilayah timur laut tersebut, menurut badan cuaca. (mr)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017