"Tadi kami sudah memeriksa yacht dengan menurunkan kapal patroli dan perahu karet," kata Kepala seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Kantor Bea Cukai Kupang, Panji saat di temui di Kupang, Rabu.
Pemeriksaan dilaksanakan dalam rangka untuk mencocokan data yg telah diisi secara "online" atau daring dengen fisik kapal.
Selain itu dilakukan pemeriksan dengan alat ion scan agar bisa dideteksi apakah peserta Sail Indonesia membawa narkotika, obat-obatan terlarang atau tidak.
"Pemeriksaan akan terus dilaksanakan hingga Sabtu (5/8) nanti sebab sampai dengan saat ini baru ada 14 kapal yacht yang baru tiba. Dan dipastikan akan terus berdatangan sebab dari informasi yang kami dapat ada sekitar 22 kapal yacht yang datang," ujarnya.
Saat tiba dikapal lanjutnya hanya melakukan pemeriksaan fisik kapal saja, untuk memastikan kapal-kapal tersebut layak untuk berlayar atau tidak.
Namun untuk pemeriksaan administrasinya dilakukan di darat. Pihaknya juga sudah memiliki posko didarat yang bekerja sama dengan pihak Imigrasi serta pihak kesehatan dan Dinas Pariwisata.
Panji mengatakan dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan hal-hal yang dilarang untuk dibawa oleh para peserta sail.
"Tidak ada yang membawa narkoba atau hal-hal yang dilarang. 80 peserta itu semuanya bersih dan aman dan semua kapal yachtnya terdaftar," tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa jumlah yacht yang datang pada tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016 jumlah Yacht yang datang berjumlah 40 yacht. sedangkan dibandingkan dengan tahun ini jumlahnya hanya mencapai 22 yacht.
"Hal ini dikarenakan cuaca buruk sehingga banyak yang membatalkan perjalanan dan yang melewati Kupang hanya 20 kapal saja," tambahnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017