Ponorogo (ANTARA News) - Seekor anak kambing berkepala dua milik warga Dusun Besar, Desa Prayungan, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sejak kelahiran empat hari lalu hingga kini menjadi pusat perhatian warga sekitar, bahkan juga dari luar daerah. Pemilik kambing berkepala dua, Kateni (50), Selasa, menuturkan, kambing yang baru berusia empat hari setelah dalam kandungan induknya selama tujuh bulan itu, telah mengundang perhatian banyak kalangan masyarakat untuk melihat dari jarak dekat. "Tidak cuma warga dari Ponorogo saja, bahkan ada juga daerah lain seperti Madiun dan Trenggalek," katanya saat ditemui di kediamanya. Kambing betina berkepala dua itu, saat ini tampak sehat, walaupun sesekali meronta karena kehausan minta susu induknya. Setelah mendapat susu, kambing berkepala dua itu menjadi diam dan jinak. Untuk mendapatkan susu induknya, lanjut Kateni, sedikit mengalami kesulitan, karena kambing yang baru berusia empat hari itu belum mampu untuk berdiri dan menetek induknya sendiri. Sehingga pemilik kambing "aneh" yang sehari hari sebagai buruh tani dan pengembala hewan ternak itu, dengan sabar memberinya susu dari induknya. Bahkan ia juga rela membelikan alat sedot susu untuk mendapatkan susu dari induk kambing berkepala dua itu. Jika diperhatikan, kambing aneh milik keluarga Kateni ini tampak normal dibagian tubuh hingga kakinya. Namun di bagian kepala terdapat keanehan yakni dua kepala, empat mata dan dua telinga. Menurut Kateni, saat mengembala beberapa kambingnya di hutan menjelang kelahiran kambing berkepala dua, dia melihat salah satu kambing yang sedang hamil tujuh bulan gelisah dan meronta-ronta di reremputan. Melihat kondisi kambing tersebut akan melahirkan, terpaksa ia menunggui kambingnya melahirkan di hutan dan akhirnya lahir dua ekor kambing yang satu dalam kondisi normal dan satunya lagi berkepala dua. Sebelumnya, Kateni tidak memilik firasat apapun akan lahirnya kambing berkepala dua itu. Meski demikian, ia berharap kambing yang aneh ini bisa bertahan hidup lama seperti kambing normal pada umumnya. "Saya berjanji akan tetap memeliharanya hingga besar, meski banyak pemburu hewan aneh yang menginginkan kambing itu," paparnya. Meski terlihat kondisi tubuh kambing tersebut sehat, kambing yang dinilai berpotensi mengundang wisatawan ini belum pernah dikontrol atau diperiksa secara medis dari Dinas terkait.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007