Jakarta (ANTARA News) - Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais untuk berdamai adalah tepat, karena sesuai dengan proporsi masalah yang berkaitan. "Sudah terjadi semacam kesadaran bersama bahwa kita jangan main politik terus," kata Direktur Eksekutif The Habibie Center Watik Pratiknya di sela-sela pembukaan pameran lukisan bertajuk "Terima kasih Pada Para Pejuang" di kantor The Habibie Center Jakarta, Selasa. Watik mengatakan, dengan penyelesaikan proses politik di antara keduanya, maka langkah yang harus ditempuh adalah melalui jalur hukum. "Kita harus melihat secara proprosional, kalau itu masalah hukum, ya penyelesaiannya secara hukum," katanya. Lebih lanjut, Watik sepakat jika kasus aliran dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tidak dipolitisasi. Sebelumnya pada Senin (28/5) dalam acara jumpa pers di Sleman, Amein mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di sebuah ruangan tunggu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (27/5) pagi. Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat untuk menghilangkan kesalahpahaman mengenai kasus aliran dana nonbujeter DKP serta isu dana asing dalam pilpres dan akan menyelesaikannya lewat jalur hukum. Amien menegaskan, kasus aliran dana DKP bisa dikembalikan ke wilayah hukum yang adil dan transparan, karena hal itu penting untuk perbaikan kehidupan nasional, khususnya perbaikan aturan main pemilihan umum (pemilu). "Semoga kasus dana nonbujeter DKP selesai lewat proses hukum yang fair, dan adil, tanpa melupakan sama sekali masalah yang tidak kalah pentingnya, yakni kemiskinan yang meluas, pengangguran yang membengkak, biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin tidak terjangkau oleh rakyat kebanyakan dan sebagainya," ujar Amien. Amien menambahkan, pihaknya akan tetap membuka seluruh data yang ia miliki mengenai aliran dana nonbujeter DKP atau aliran dana asing dalam Pilpres 2004. "Insya Allah, pada forum dan waktu yang tepat saya akan membeberkan apa saja yang saya ketahui," demikian Amien Rais.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007