Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan, peran ulama sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa dan negara.

"Posisi ulama itu sangat menentukan arah. Kalau sekarang negara tidak memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN), para ulama bisa menjadi GBHN yang hidup," ujar Surya saat menerima kunjungan 15 orang ulama Aceh, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia mengaku, dirinya pernah bertemu dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maruf Amin beberapa waktu lalu dan sepakat bahwa bangsa Indonesia membutuhkan pencerahan dari para ulama saat ini.

"Ulama Indonesia harus mengambil peran untuk menjadi panutan bagi seluruh masyarakat. Kita sepakat membutuhkan pencerahan. Kita ingin membuat negara stabil dan ulama memegang peran," imbuhnya.

Surya mengatakan, ulama memiliki pengaruh yang sangat besar, dimana nilai-nilai yang bagus akan memberikan nilai kebajikan.

"Kalau ada nilai yang bukan kebajikan, rusaklah negara kita," tuturnya.

Oleh karena itu dirinya berharap agar para ulama dapat memberikan kontribusi dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Ketika banyak di negeri ini yang ingin agama Islam semakin kuat syiarnya, tidak kalah penting peran para ulama. Pemikiran-pemikiran ulama penting untuk disampaikan dan kita dengar," katanya.

Kedatangan para ulama Aceh ini, kata Surya, dapat mempererat suasana kebatinan agar lebih kuat dan lebih kokoh lagi serta bertukar pikiran satu sama lain, yang akan memberikan nilai manfaat.

Surya mengatakan, pemikiran-pemikiran para ulama sangat dibutuhkan bagi negara ini. Mungkin selama ini ada pemikiran ulama Aceh yang belum tersampaikan.

"Saya pikir tidak ada salahnya pikiran dari ulama Aceh juga bisa memberikan sumbangsih bagi kemaslahatan umat. Sebagai anak Aceh, saya pikir tidak ada salahnya mendengar pikiran ulama-ulama yang hadir," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat Indonesia perlu memperkuat semangat kebangsaan karena bila tidak, maka akan kehilangan Indonesia.

"Kalau kita kehilangan indonesia, kita menjadi masyarakat yang tidak mampu bersyukur," ucapnya.

Mengenai pembangunan di Aceh, menurut Surya, masih belum dapat optimal dilakukan, padahal Aceh memiliki otonomi khusus dalam melakukan pembangunan.

"Pembangnan Aceh belum bisa cepat dilakukan, padahal masuk dalam otonomi khusus, sehingga jangan salahkan lagi pemerintah pusat. Visi pembangunan Aceh belum bisa kita optimalkan. Kita hanya banyak menghabiskan energi untuk saling menyalahkan," tegas Surya.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyosialisasikan Alquran digital yang telah dibuat partainya.

"Ini persembahan dari partai kami untuk umat Islam di Indonesia," kata Surya.

Di aplikasi yang bisa diunggah di Google Play ini, para ulama bisa membaca Alquran secara digital di mana saja. Selain itu, kata dia, ada yang unik dari aplikasi ini, yakni tafsir dalam berbagai bahasa.

"Bahasa Aceh sendiri ada di kolom pilihan tafsir Alquran yang tentu tak mengubah arti dari terjemahan universal," kata Surya Paloh.

Aplikasi Alquran digital juga dijabarkan unsur ibadah umat Islam lainnya, seperti waktu salat dan arah kiblat dengan menggunakan sistem kompas. "Dengan adanya aplikasi diharapkan bisa membawa manfaat konkret bagi umat Islam di Tanah Air," kata Surya Paloh.

(T.S037/E008)

(Baca: Paloh perintahkan jaga soliditas jelang Pemilu 2019)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017