"Berdasarkan data klimatologi suhu di periode musim kemarau lebih dingin bila dibandingkan pada periode musim hujan," ujar prakirawan BMKG Iid Mujtahidin saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa.
Iid menjelaskan, suhu lebih dingin juga dipengaruhi hembusan angin dingin dan kering dari Benua Australia yang kini tengah masuk musim dingin. Terlebih, pada musim kemarau arah angin bergerak dari timur ke tenggara.
Menurutnya, angin yang berhembus dari Australia tersebut membuat suhu di wilayah Jawa Barat khususnya Bandung Raya akan terasa lebih dingin pada malam hari.
"Saat periode musik kemarau arah angin pada umumnya angin timur-tenggara membawa udara kering dari daratan Australia. Antara bulan JAS (Juli, Agustus, September) benua Australia mengalami musim dingin," ujarnya.
Iid menjelaskan, hal tersebut merupakan fenomena normal yang biasa terjadi saat periode musim kemarau. BMKG pun sempat mencatat titik terendah dapat mencapai 16,8 derajat Celcius.
"Berdasarkan data klimatologi selama 30 tahun menunjukkan suhu pada periode musim kemarau lebih rendah bila dibandingkan pada periode musim hujan dengan suhu terendah terjadi di antara bulan Juli-Agustus," kata dia.
Sementara untuk puncak musim kemarau, BMKG memprediksi akan terjadi antara bulan Juli hingga Agustus.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017