Jakarta (ANTARA News) - CDMA Development Group (CDG) mengumumkan bahwa total jumlah pelanggan CDMA2000 di Indonesia telah melampaui angka 10 juta. CDG mengatakan hanya dengan 36 persen dari 66.778 desa di Indonesia yang menggunakan beberapa jenis layanan telekomunikasi, potensi pertumbuhan pelanggan CDMA2000 secara menakjubkan diharapkan mencapai 64 persen CAGR. "CDG sangat antusias melihat perkembangan CDMA2000 yang pesat di Indonesia. Di pasar dimana hanya satu dari empat orang yang memiliki akses telepon, CDM2000 telah terbukti sebagai teknologi pilihan untuk menghadirkan layanan telepon, akses Internet, televisi dan broadband data," kata James Person, Chief Operating Officer CDG pada acara CEO Roundtable dan Executive Briefing yang dihadiri enam operator CDMA2000 di Jakarta, Senin. James mengatakan jaringan ekonomi yang kondusif, ketersediaan perangkat entry-level dan kematangan 3G CDMA2000 menghadirkan kemudahan bagi para operator di seluruh dunia untuk meraih keuntungan sekaligus menawarkan tarif yang sangat kompetitif. Dia melanjutkan pertumbuhan ini didorong oleh kualitas suara yang lebih baik, akses broadband yang lebih cepat, biaya total kepemilikan yang lebih rendah serta ketersediaan perangkat dan layanan dengan harga terjangkau yang menjadikan CDMA2000 teknologi pilihan bagi emerging market. Melalui inisiatif cost reduction seperti Global Handset Requirements for CDMA (GHRC), CDMA Certification Forum (CCF) dan usaha carrier-led device dari CDG, industri CDMA telah mempertahankan dan mempercepat kepimpinannya dalam menghadirkan perangkat 3G dengan akses terjangkau untuk telephony, Internet serta layanan dan aplikasi yang bernilai tambah. James mengatakan ketersediaan perangkat dan tarif akses Internet dengan harga yang terjangkau telah membantu meningkatkan penetrasi telepon dan layanan Internet di kawasan ini. CDG melihat para operator CDMA2000 di wilayah ini menghadirkan layanan seperti televisi, musik, pembelajaran jarak jauh, remote medicine dan e-government melalui perangkat CDMA kepada para pelanggan. Sejak menggunakan layanan CDMA2000 1xEV-DO tahun lalu, Bakrie Telecom, Mobile-8 dan INDOSAT saat ini memimpin dalam upaya sosialisasi layanan broadband data berkecepatan tinggi di Indonesia. Sebagai contoh, pada bulan Oktober 2006, dengan menggunakan teknologi CDMA2000 1xEV-DO, Mobile-8 meluncurkan layanan mobile television pertama di Indonesia yang dinamakan TV Mobi dimana pelanggan dapat menonton acara-acara televisi dari telepon selular mereka. Layanan 3G seperti ini akan terus dikembangkan melalui penggunaan CDMA2000 1xEV-DO Rev. A, sebuah teknologi yang membutuhkan piranti lunak yang sederhana untuk menghadirkan carrier-grade VoIP, push-to-talk, mengirimkan atau menerima email dengan file attachement yang besar, webcam monitoring, siaran televisi serta masih banyak layanan broadband generasi mendatang lainnya. CDMA2000 telah terbukti sebagai solusi yang terbaik untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan dalam wilayah yang padat penduduknya di Indonesia serta kebutuhan dasar para pengguna ini yang memiliki daya beli yang terbatas di wilayah yang tingkat populasinya rendah di Indonesia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007