Jakarta (ANTARA News) - Mayor Jenderal Najm al-Jabouri dari angkatan bersenjata Irak menyatakan sasaran berikutnya Irak setelah merebut Mosul kurang dari sebulan lalu, adalah kota Tal Afar yang berjarak 40 km dari Mosul.
Tal Afar kemungkinan besar dipertahankan oleh para petempur asing, salah satunya dari Asia Tenggara.
Tidak seperti Mosul di mana ISIS menyandera ratusan ribu ornag untuk memperlambat gerak maju pasukan Irak, Jabouri menyatakan sudah sangat sedikit warga sipil yang bertahan di Tal Afar, kecuali mereka yang punya kaitan dengan para militan ISIS.
Di kota ini, pasukan Irak sudah tahu bakal sibuk menghadapi serangan bom, sniper dan ranjau.
"Meskipun dikepung, tidak ada tanda-tanda para militan kekurangan amunisi," kata Jabouri seperti dikutip Reuters.
Kebanyakan anggota ISIS dari Turkmen sudah meloloskan diri dengan membaur bersama pengungsi yang meninggalkan Irak menuju Turki di mana mereka bisa membaur dengan identitas tak terlacak, kata Jabouri.
Jabouri yakin kebanyakan petempur ISIS yang bertahan di Al Afar adalah petempur-petempur asing dari Turki, negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet dan Asia Tenggara. Mereka terjebak setelah pasukan Irak memutus semua ruter antara Mosul dan Tal Afar beberapa bulan lalu.
Tal Afar sudah dikurung oleh pasukan Kurdi di utara, dan milisi Syiah di bagian selatan. Situasi ini membuat kelangkaan pangan dan air di Tal Afar.
Koalisi pimpinan AS terus membombardir dalam dan luar kota Tel Afar untuk memuluskan jalan pasukan Irak guna menyerbu kota itu.
Jabouri menyatakan pasukannya tinggal menunggu perintah dari Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi untuk melancarkan serangan yang mungkin bakalan diambil beberapa hari ke depan, seminggu, dua minggu ke depan.
Di luar Tal Afar, ISIS masih menduduki kantong-kantong wilayah Irak lainnya, termasuk kota Hawija dan sekitarnya.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017