Abuja (ANTARA News) - Militer Nigeria diperintahkan untuk menggencarkan operasi penanganan ekstremis Boko Haram setelah 69 orang tewas dalam penyerangan pada pekan lalu, menurut keterangan pemerintah negara itu, Minggu (30/7).
Wakil Presiden Yemi Osinbajo menggelar rapat darurat dengan para pejabat senior guna membahas penyerangan pada Selasa pekan lalu, yang ditujukan terhadap tim eksplorasi minyak di Negara Bagian Borno, Nigeria timur laut.
Peristiwa tersebut merupakan penyerangan terparah sejak 2 Februari tahun lalu ketika 58 nyawa melayang akibat dua serangan bom bunuh diri di kamp pengungsi Kota Dikwa, Borno.
Juru bicara wakil presiden Laolu Akande menuturkan bahwa Osinbanjo menyebut perisitwa tersebut sebagai penyerangan yang mengerikan.
Dalam rapat dengan para komandan, Kamis, Osibanjo memberikan "arahan baru… untuk segera menggencarkan operasi dan aktivitas militer di Negara Bagian Borno… guna menjaga kendali atas situasi dengan kuat dan efektif," imbuhnya.
Penyerangan dekat Magumeri menewaskan 19 tentara, 33 anggota milisi dan 17 warga sipil, menurut keterangan narasumber terkait seperti dilansir AFP, sementara tiga staf Universitas Maiduguri diculik.
Boko Haram kemudian merilis video ketiga sandera pada Jumat malam yang berisikan permintaan kepada Osibanjo untuk memenuhi tuntutan para penculik. (ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017