Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat sukses dalam uji coba sistem pencegat peluru kendali yang diinginkan Amerika dipasang di Semenanjung Korea, kata para pejabat militer menyusul uji coba beberapa hari setelah Korea Utara meluncurkan peluru kendali antarabenua ICBM.
Dalam uji coba sistem yang dinamai THAAD itu, sebuah peluru kendali jarak menengah diluncurkan dari pesawat C-17 Angkatan Udara AS yang terbang di atas Pasifik dan sebuah unit THAAD di Alaska "mendeteksi, melacak dan mencegat target itu", kata Badan Pertahanan Misil AS seperti dikutip AFP.
Badan ini mengungkapkan bahwa sukses itu adalah keberhasilan pencegatan yang ke-15 dari 15 kali uji coba sistem persenjataan bernama THAAD yang merupakan kepanjangan dari Terminal High Altitude Area Defense.
Sabtu kemarin Korea Selatan akan mempercepat penggelaran baterai THAAD di wilayahnya karena Korea Utara melakukan uji coba rudal antarbenua teranyar.
Bagian-bagian dari sistem pertahanan THAAD telah diangkut ke Korea Selatan pada masa pemerintahan Presiden terguling Park Geun-Hye. Namun presiden baru, Moon Jae-In, menangguhkan penggelaran sistem senjata ini bulan lalu, atas alasan lingkungan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-Moo lalu menyatakan Seoul kini akan memulai mengonsultasikan penggelaran THAAD sebagai jawaban ataa uji coba terakhir rudal Korea Utara.
Penggelaran THAAD sempat membuat marah China yang menganggap sistem senjata ini akan mendestabilisasi kawasan.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017