Hacksprint dilaksanakan setelah tiga tahap sebelumnya dilalui yaitu tahap Ignition, Networking dan Workshop. Hacksprint adalah tahap keempat dari rangkaian program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, kata Kementerian Kominfo dalam siaran pers, Minggu.
Metode hacksprint adalah generasi baru hackathon yang dikemas lebih terstruktur dan terarah dengan menggunakan metode design sprint. Pada fase ini, setiap tim yang terdiri atas 3-5 orang akan membuat purwarupa atau prototipe dari produk yang ingin mereka ciptakan.
Pada hari pertama hacksprint, peserta menjalani proses design sprint sebelum melanjutkan ke proses pembuatan perangkat purwarupa pada hari kedua guna melatih peserta dalam memaksimalkan produk yang mereka bangun dengan metode design sprint.
Hari pertama Hacksprint Jakarta dipimpin oleh Prasetyo Andy Wicaksono, Founder dari Code for Indonesia sekaligus bertindak sprintmaster hacksprint kali ini.
Untuk hari kedua, peserta mengikuti sesi pitching dari purwarupa produk yang mereka buat. Pada sesi ini, peserta mempresentasikan ide mereka di depan juri.
Hacksprint bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan yang sesuai dengan fungsi atau tipe tiap anggota tim, yaitu hustler (pebisnis), hacker (pengembang), dan hipster (perancang).
41 Tim Startup pada hacksprint ini terdiri dari 132 orang peserta yang meliputi 54 orang hustler, 42 hacker, dan 36 hipster.
Setelah Jakarta, kota selanjutnya yang akan melaksanakan tahap hacksprint adalah Pontianak pada 5-6 Agustus 2017.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ditujukan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia pada 2020 dengan mendirikan 1.000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Gerakan ini dilangsungkan di sepuluh kota; Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Malang, Pontianak, Makassar, Medan dan Denpasar.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017