"Pada kejuaraan tingkat Asia Tenggara awal 2017, kami naik dua peringkat dari posisi juru kunci pada 2016. Saat ini, kami menempati peringkat keenam," ujar Manajer Tim Rugby Indonesia Tito Vau di Jakarta, Sabtu (29/7) malam.
Tito optimistis 12 atlet rugby Indonesia akan mampu bersaing dengan tim-tim kuat di ASEAN dan masuk peringkat keempat. "Kalau sudah masuk peringkat empat, sedikit lagi melangkah ke peringkat tiga. Saya yakin mereka mampu," ujarnya.
Tim Indonesia, menurut Tito, akan menghadapi persaingan kuat dari lima tim negara ASEAN yaitu tim Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Laos.
"Cabang olahraga rugby 7s sudah sangat berkembang di Malaysia dan Singapura. Thailand dan Laos punya latar belakang yang sama karena rugby dibawa oleh orang Prancis ketika menjajah Asia Tenggara," kata Tito.
Namun, prestasi tim rugby Indonesia masih lebih baik dibanding tim Vietnam dan Myanmar pada tingkat ASEAN.
Atlet-atlet kami pernah meraih hasil imbang dengan Singapura pada kejuaraan Asia Tenggara awal 2017. Kami yakin dapat tembus ke babak penyisihan grup dengan memenangkan dua pertandingan," ujar Tito.
SEA Games 2017 menjadi penampilan kedua tim Rugby Indonesia setelah SEA Games 2005 di Manila, Filipina.
"Kami harus mengikuti kompetisi-kompetisi tahunan dan musiman baik tingkat dunia, Asia, maupun Asia Tenggara sebelum layak untuk mengikuti SEA Games 2017," kata Tito.
Tim Rugby Putra Indonesia, lanjut Tito, terdiri 16 orang pemain. Tapi, hanya 12 pemain yang akan mengikuti SEA Games Malaysia. Dua belas atlet rugby Merah-Putih itu akan ditemani tiga pelatih dan manajer saat mengikuti pertandingan di Selangor, Malaysia.
(Baca: Tim Rugby Indonesia uji coba ke Fiji)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017