Keputusan wasit yang kurang pantas tersebut membuat konsentrasi anak-anak pecah dan selanjutnya permainannya pun sangat kacau."

Sumenep (ANTARA News) - Manajer Persigo Semeru FC, Miko Agus Pribadi menyatakan permainan timnya sangat kacau saat melawan Madura FC di Stadion A Yani Sumenep, Jawa Timur, akibat diteror oleh keputusan wasit.

"Kalah atau menang dalam pertandingan sepak bola itu merupakan hal biasa. Namun, ini terlalu sakit, karena kami diteror oleh keputusan wasit," ujarnya dalam konferensi pers usai laga di Stadion A Yani Sumenep, Sabtu sore.

Pada Sabtu sore, Persigo yang menjalani laga tandang melawan Madura FC di Stadion A Yani Sumenep itu menelan kekalahan dengan skor 0-1.

"Keputusan wasit yang kurang pantas tersebut membuat konsentrasi anak-anak pecah dan selanjutnya permainannya pun sangat kacau," kata Miko, menerangkan.

Versi Persigo, wasit telah menodai laga lanjutan di Grup 7 Liga 2 Indonesia 2017 dengan mengeluarkan keputusan kurang pantas, di antaranya gampang memberikan kartu kuning dan menyatakan pemainnya melakukan pelanggaran.

"Kami punya rekaman pertandingan. Kami akan mempelajari lebih dulu hasil rekaman pertandingan tersebut sekaligus konsultasi dengan tim tuan rumah. Setelah itu, baru akan mengambil tindakan," ucapnya.

Sementara Pelatih Kepala Madura FC, Salahuddin menjelaskan, setiap orang berhak menilai kepemimpinan wasit di lapangan.

"Penilaian itu merupakan hak dan tentunya akan subjektif. Beda orang tentunya bisa beda penilaian dan itu wajar. Namanya saja hak," ujarnya ketika dimintai komentar atas kepemimpinan wasit dalam konferensi pers usai laga.

Ia menilai kepemimpinan Nur Chamid sebagai wasit dalam laga Madura FC melawan Persigo masih wajar.

"Kalau mau cari keputusan wasit yang merugikan, itu bisa saja dilakukan oleh kami. Dalam laga, pemain kami pun terkena kartu kuning, bahkan kartu merah. Namun, kami memang lebih fokus mendorong anak-anak bermain bagus dalam setiap laga," kata Salahuddin, menambahkan.

Dalam laga tersebut, wasit mengeluarkan 6 kartu bagi pemain, yakni 1 kartu merah bagi pemain Madura FC, 1 kartu kuning bagi Madura FC, dan 4 kartu kuning bagi Persigo.

Pemain depan Madura FC, Aldaeir Makatindu dikeluarkan wasit dari lapangan pada menit ke-89 setelah menerima dua kali kartu kuning dalam laga tersebut.

Madura FC Sumenep dan Persigo Semeru FC Lumajang tergabung dalam grup 7 Liga 2 Indonesia 2017 bersama Persekap Pasuruan, Persekam Metro FC Malang, PS Badung Bali, PS Sumbawa Barat, dan Celebest FC Palu.

Pewarta: Abd Aziz dan Slamet Hidayat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017