Para kandidat diminta untuk terus mengawasi para pendukungnya agar tidak melakukan tindakan anarkis karena sebelumnya di hadapan kapolda, pangdam, wagub dan ketua DPR Papua, ketiga kubu berjanji untuk tidak saling menyerang dan menunggu proses di MK.

Jayapura (ANTARA News) - Satu orang dilaporkan tewas tertembak dan 12 orang terluka akibat luka terkena panah saat pertikaian antara para pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang terjadi Sabtu (29/7) di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara, membenarnya terjadinya aksi saling serang antar pendukung pasangan calon hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Selain itu tercatat 16 rumah atau honai dibakar setelah sebelumnya terjadi aksi saling serang antar pendukung, kata Kombes Kamal seraya menambahkan dari laporan yang diterima insiden itu berawal saat sekitar pukul 11.15 WIT, bertempat di kampung Legimut Distrik Pagaleme massa dari paslon 1 melakukan bakar batu.

Saat bakar batu, api berkobar besar dan berasap tebal yang mengakibatkan massa yang di pimpin Loni Telenggen alias Bongkar Telenggen salah paham dan menganggap adanya penyerangan serta pembakaran rumah dan honai, sehingga massa yang dipimpin Bongkar Telenggen secara serentak lari mengarah ke lokasi posko no 3, sebelum tiba di posko no 3, pendukung no 3 melihat sekelompok massa yang datang maka terjadilah perang dengan menggunakan panah dan alat perang lainnya.

"Aparat keamanan yang dipimpin Kapolres Puncak Jaya AKBP Indra Napitupulu sempat memberikan tembakan peringatan untuk membubarkan massa namun sempat tidak diindahkan dan sekitar pukul 12.30 WIT kedua kelompok yang bertikai dapat dipisahkan," kata Kombes Kamal.

Kabid Humas Polda Papua mengatakan, pihaknya menyayangkan terjadi insiden yang menimbulkan korban jiwa karena kasus pemilukada di Puncak Jaya hingga kini masih berproses di MK sehingga masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing isu yang sengaja dihembuskan pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Para kandidat diminta untuk terus mengawasi para pendukungnya agar tidak melakukan tindakan anarkis karena sebelumnya di hadapan kapolda, pangdam, wagub dan ketua DPR Papua, ketiga kubu berjanji untuk tidak saling menyerang dan menunggu proses di MK," kata Kombes Ahmad Kamal.

Pilkada di Puncak Jaya diikuti tiga pasangan calon yakni pasangan Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus dan Yuni Wonda-Deinas Geley.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017