Aktivitas yang terukur dengan syarat nadi tidak boleh terlalu tinggi. Makanya sebaiknya ditensi dulu."

Jakarta (ANTARA News) - Melakukan aktivitas fisik secara rutin perlu dilakukan semua orang demi kesehatannya termasuk bagi pasien gagal jantung.


Spesialis jantung dari RS Harapan Kita, Prof. DR. dr Bambang Budi Siswanto, MD, FIHA mengingatkan aktivitas fisik ini haruslah terukur.


"Aktivitas yang terukur dengan syarat nadi tidak boleh terlalu tinggi. Makanya sebaiknya ditensi dulu," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.


Aktivitas fisik ringan bisa bermanfaat bagi mereka yang mengalami gagal jantung karena dapat memperbaiki fungsi jantung, yakni dengan memperkuatnya untuk berdetak lebih efisien dan membantu memperbaiki gejala.


Sebelum memulai, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan kondisi dan mendapatkan saran agar aktivitas fisik yang dilakukan tidak memberi banyak tekanan pada jantung terlalu cepat.


Aturan yang baik ialah sepanjang pasien masih bisa berbicara saat beraktivitas fisik. Jika tidak dapat berbicara, mungkin aktivitas yang dilakukan berlebihan.


Hentikan aktivitas jika mengalami sesak napas, pusing, sakit dada, mual dan mengeluarkan keringat dingin.


Gagal jantung merupakan kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Hal ini karena melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu.


Akibatnya, darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makanan ke seluruh tubuh dan dapat mengakinatkan tubuh mudah lelah atau letih.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017