Toraja (ANTARA News) - Kejuaraan Toraja Marathon 2017 yang akan berlangsung di Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/7), selain menjadi ajang mengejar prestasi olahraga bagi peserta dari dalam dan luar negeri juga dijadikan upaya pengenalan budaya di wilayah tersebut.
Ketua panitia penyelenggara Toraja Marathon 2017, Sakti Parantean, mengatakan kejuaraan tersebut akan mempromosikan dua wilayah sekaligus yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara dimana kedua kota tersebut dikenal memiliki budaya yang tidak ada duanya.
"Kami memadukan lari dengan unsur budaya dan sejauh ini hasilnya sudah terlihat. Banyak peserta musim lalu yang kembali itu karena pengalaman magis yang mereka dapatkan saat berlomba. Sambutan masyarakat juga luar biasa," kata Sakti Parantean di Toraja, Jumat.
Pada kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata ini, peserta akan melintasi trek yang variatif mulai dari jalan aspal dan tanah. Selain itu, kejuaraan yang akan dimulai di bundaran Makale ini disambut dengan obyek wisata eksotis seperi Suaya, Tampang Allo, Bebo dan Kete Kesu.
Ada empat kategori yang dilombakan yaitu 5K, 10K, half marathon dan full marathon. Untuk nomor pendek pelaksanaannya dipusatkan di Makale. Peserta kejuaraan ini ternyata tidak hanya lokal, namun juga warga asing yang berperan seperti halnya warga negara Prancis, Dennis.
Pelaksanaan Toraja Marathon yang memasuki penyelenggaraan kedua persiapannya dinilai lebih matang. Seperti yang dilakukan pemerintah kabupaten Toraja Utara. Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Kalatiku Paembonan kembali menonjolan sisi budaya demi mensukseskan sporttourism terutama di Toraja.
"Di tengah persaingan sports tourism yang dikembangkan provinsi dan kabupaten lain di Indonesia, Toraja punya keunggulan dan keunikan dibanding daerah lain lewat alam dan budaya. Pemerintah pusat juga sudah mendukung Toraja bisa masuk dalam empat destinasi utama Indonesia," kata Kalatiku Paembonan.
Demi mendukung pelaksanaan Toraja Marathon 2017, dua daerah yang menjadi lokasi perlombaan terus berbenah. Trek yang bakal dilalui peserta terutama yang aspal banyak dilakukan perbaikan mengingat dibeberapa titik terdapat lobang yang ditengarai bakal mengganggu calon peserta.
Kegiatan ini juga dinilai sudah berdampak langsung terutama dari sektor ekonomi karena banyak hotel maupun penginapan yang terisi penuh. Harapan kedepan, kejuaraan ini terus membesar karena peserta kejuaraan bersifat umum termasuk peserta asing.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017