Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meluncurkan program pendidikan vokasi industri bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga kerja terampil.
"Ini dilakukan mengingat perkembangan teknologi sektor industri dalam negeri terus mengalami kemajuan," katanya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, dalam program ini juga melibatkan Pondok Pesantren (Ponpes). Selain itu mengajak SMK di seluruh Indonesia tidak terjebak pada kurikulum lama.
Dalam hal ini tentunya, jurusan-jurusan (pengembangan pendidikan) yang sudah ada perlu pengembangan lagi dan dirinci sehingga lebih mudah terserap dunia kerja.
Ini dilakukan agar siswa-siswi SMK jauh lebih siap guna menghadapi tantangan dunia kerja dan dapat bersaing dengan daerah lainnya maupun negara-negara maju.
"Jangan sampai kita terjebak pada kurikulum-kurikulum lama yang kurang mendukung untuk anak didik," katanya.
Ia menambahkan bila SMK dan pondok pesantren konsisten melakukan pendidikan yang sesuai maka akan jauh lebih berkembang.
Pasalnya dalam perkembangan dunia industri pada jaman sekarang, secara kurikulum Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju lainnya.
Tetapi, pola pengajaran dan pengembangan kerjasama dengan dunia industri harus lebih diolah maupun pengembangan yang signifikan.
"Ini sebagai salah satu wahana atau cara terbaik dalam mengatasi masalah dunia pendidikan yang lebih dinamis dalam mempersiapkan anak didik ke dunia kerja," katanya.
Sementara itu Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan, Provinsi Jawa Barat menjadi pilihan ketiga, setelah Jawa Tengah maupun Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pelaksanaan program vokasi industri didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016," katanya.
Pasalnya pada tahap ini dan II Kemenperin telah melibatkan 167 industri dan 626 SMK untuk wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sedangkan, untuk wilayah Jawa Barat, Kemenperin menggandeng 141 industri dan 393 SMK dengan dilakukan penandatanganan mencapai 800 perjanjian kerja sama.
Adapun pondok pesantren yang diajak kerjasama dalam program ini adalah Pondok Pesantren Nurul Iman dan Sunan Drajat.
Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017