Tidak banyak negara berkembang dengan pertumbuhan ekonominya mencapai 5 persen, sentimen itu yang akan kembali menarik minat asing untuk kembali menempatkan investasinya di dalam negeri
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat ditutup menguat sebesar 11,28 poin seiring dengan harapan pertumbuhan ekonomi nasional.
IHSG BEI ditutup naik 11,28 poin atau 0,19 persen menjadi 5.831,02 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 2,17 poin (0,22 persen) menjadi 974,12 poin.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua tahun ini dapat menyentuh level 5 persen, kondisi itu menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG.
"Dengan ekonomi yang positif maka kinerja emiten juga akan tumbuh, situasi itu yang memicu investor melakukan akumulasi saham," katanya.
Ia menambahkan bahwa salah satu faktor yang menahan laju IHSG yakni aksi jual oleh investor asing yang masih berlangsung. Namun, aksi investor asing itu diproyeksikan hanya sementara mengingat daya tarik imbal hasil investasi yang ditawarkan Indonesia masih cukup menarik.
"Tidak banyak negara berkembang dengan pertumbuhan ekonominya mencapai 5 persen, sentimen itu yang akan kembali menarik minat asing untuk kembali menempatkan investasinya di dalam negeri," katanya.
Berdaarkan data BEI, pada akhir pekan ini (Jumat, 28/7) investor asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp23,46 miliar.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa IHSG menguat ditopang saham-saham sektor pertambangan, infrastruktur dan properti yang mengalami peningkatan lebih dari 1 persen.
Kendati demikian, lanjut dia, secara teknikal penguatan IHSG cenderung terbatas. Untuk pergerakan IHSG selanjutnya sejumlah indikator menunjukan posisi IHSG berada pada area jenuh beli.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 295.895 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,855 miliar lembar saham senilai Rp7,937 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 171 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 119,80 poin (0,60 persen) ke 20.959,84, indeks Hang Seng melemah 151,78 poin (0,56 persen) ke 26.979,39, dan Straits Times melemah 23,96 poin (0,71 persen) ke posisi 3.330,75.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017