Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui telah bertemu Amien Rais, Minggu (27/5), di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, dan mereka sepakat untuk mengakhiri konflik politik guna meneruskan hubungan silaturrahmi antar pemimpin politik.
"Pertemuan itu terjadi dilatarbelakangi Mensesneg Hatta Radjasa, Sabtu sore (26/5), menghadap saya. Ia menceritakan telah berkomunikasi via telepon dengan Pak Amien Rais, dan menyarankan saya untuk bertemu dengan beliau," kata Yudhoyono, dalam jumpa pers mendadak di Kuala Lumpur, Senin sore.
"Setelah saya pertimbangkan, akhirnya saya putuskan untuk bertemu. Pak Amien Rais terbang langsung dari Yogya ke Bandara Halim Perdanakusumah dan bertemu dengan saya hari Minggu," katanya.
"Dalam pertemuan tersebut, kami berdua sepakat untuk mengakhiri konflik karena jika ini terus berlangsung akan menjadi tidak baik dari segi politik nasional," kata Kepala Negara.
"Sebagai kepala negara, saya ingin menunjukan kepada rakyat Indonesia bahwa bisa saja di kalangan pimpinan politik terjadi perbedaan pandangan politik, tapi silaturahmi harus tetap dipertahankan," katanya.
"Mengenai dana DKP, kami sepakat untuk menyerahkan kepada KPK," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Amien Rais, mantan Calon Wakil Presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2004, sempat bersilang pendapat seputar kasus penyaluran dana "non-budgeter" dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta dana asing saat berlangsungnya Pemilu 2004.
"Inilah jawaban saya untuk diketahui oleh rakyat Indonesia," ujar Presiden Yudhoyono, mengakhiri keterangan pers tanpa tanya jawab. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007