Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) mewaspadai Vietnam dalam SEA Games 2017 yang akan berlangsung di Subang, Selangor, Malaysia, pada 21-26 Agustus.
"Vietnam punya atlet juara dunia pada nomor free pistol putra dan air pistol putra. Tapi, kami sudah antisipasi dengan latihan," kata kepala pelatih tim nasional menembak Indonesia Marsono di Jakarta, Jumat.
Marsono mengatakan atlet-atlet telah berlatih dengan mengacu skor pencapaian atlet Vietnam dalam berbagai kejuaraan internasional.
"Kami menguji coba berlatih di Jakarta dengan hasil yang diraih atlet Vietnam. Atlet itu adalah juara dunia dalam lomba internasional menembak," kata Marsono.
Perbakin mengirim enam atlet putra dalam SEA Games 2017. Mereka adalah Supriyono (10m Air Pistol Individual), Iwan Setiawan (50m Pistol Individual), Mohammad Hasan Busri (50m Rifle Prone Individual), Dwi Firmansyah (50m Rifle 3 Positions Individual), Nauval Mahardikal (Pisto 10m Air Rifle Individual), dan Fathur Gustavia (Pistol 10m Air Rifle Individual).
Perbakin, lanjut Marsono, hanya mengirim enam atlet dari sembilan atlet putra yang berlatih di pemusatan pelatihan nasional Perbakin di Senayan, Jakarta, menyusul kuota dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang hanya mengalokasikan enam atlet.
"Tiga atlet lain masih tetap berlatih di Jakarta untuk persiapan Asian Games. Kami mengirim dua atlet untuk nomor yang sama karena kuota untuk masing-masing negara pada satu nomor maksimal dua atlet," katanya.
Meskipun tidak ditarget mendapatkan medali oleh Satlak Prima dalam SEA Games ke-29 itu, Marsono mengatakan atlet-atletnya akan tampil maksimal demi prestasi terbaik dalam Asian Games. "SEA Games ini hanya menjadi batu loncatan bagi kami jelang Asian Games," kata dia.
Tim akan berangkat ke Malaysia pada 18 Agustus bersama rombongan Kontingen Merah-Putih.
"Kami akan memanfaatkan sesi latihan resmi di Malaysia sebelum perlombaan berlangsung agar atlet-atlet dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lokasi perlombaan," kata Marsono.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017