Pangkalpinang (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan stok garam konsumsi di gudang distributor sebanyak 80 ton atau cukup hingga dua minggu kedepan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu.
"Saat ini kita lebih mengutamakan pasokan garam halus untuk memenuhi konsumsi masyarakat yang tinggi," kata Kepala Disperindag Kepulauan Babel Yuliswan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengakui stok garam konsumsi di gudang distributor dalam dua pekan terakhir ini berkurang, karena produksi petani garam di Pulau Jawa mengalami penurunan sebagai dampak cuaca ekstrim di daerah sentra produksi garam tersebut.
"Saat ini stok garam konsumsi hanya 80 ton atau berkurang dibandingkan sebelumnya mencapai 200 hingga 300 ton," ujarnya.
Untuk itu, kata Yuliswan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengupayakan impor garam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, pihaknya meminta distributor garam untuk terus menambah pasokan garam, sebagai antisipasi kelangkaan dan kenaikan harga tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat.
"Selama ini untuk memenuhi kebutuhan garam masyarakat, kita masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, karena belum adanya petani garam di provinsi kepulauan ini," ujarnya.
Sementara itu, kata dia stok garam kasar untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha kecil ikan kering dan usaha rumah tangga lainnya di gudang distributor kosong, karena produksi garam petani di Pulau Jawa kurang.
"Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kepulauan Babel, tetapi di seluruh Indonesia karena produksi petani garam kurang," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017