"Setelah kami susun dan hitung lagi, APBD-P DKI Jakarta tahun ini adalah sebesar Rp71,6 triliun," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, nilai APBD-P tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp1,5 triliun dari APBD penetapan pada awal tahun ini, yaitu sebesar Rp70,1 triliun.
"Jadi, sekarang nilainya sudah balance (seimbang). Nilai APBD-P naik sebesar Rp1,5 triliun menjadi Rp71,6 triliun dari APBD murni Rp70,1 triliun," ujar Saefullah.
Sebelumnya, dia menuturkan terdapat selisih anggaran kurang lebih Rp537 miliar. Namun saat ini, setelah diperbaiki, antara pendapatan dengan belanja sudah seimbang.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan saat ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta tengah melakukan input kegiatan yang diusulkan di dalam APBD Perubahan.
"Sekarang para SKPD sedang proses input. Biasanya, tidak bisa langsung balance, kemungkinan ada sisa. Kalau ada sisa, baru nanti dimasukkan ke dalam Biaya Tidak Terduga," tutur Saefullah.
Dia mengharapkan pada awal Agustus 2017, proses input anggaran tersebut sudah selesai, sehingga Kebijakan Umum Perubahan APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) bisa diserahkan kepada DRPD DKI Jakarta untuk dibahas.
(Baca: Pemprov DKI siap bangun venue BMX)
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017